'Oppenheimer Adalah Bintang di Bidang Nuklir'
Terlepas dari kontroversi bahwa bom atom yang diciptakannya menjadi senjata pembunuh massal, Julius Robert Oppenheimer memiliki kontribusi besar terutama di bidang fisika teori dan kenukliran.
Menurut Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN Dr Rohadi Awaludin, para fisikawan dan sejarawan menganggap pemikiran-pemikiran Oppenheimer adalah kontribusi yang sangat penting bagi dunia.
"Jadi Oppenheimer adalah salah satu bintang dari beberapa bintang di bidang nuklir," kata Rohadi saat live streaming Eureka! 'Bom Atom Penghancur Dunia,' Senin (31/7).
Dia menjelaskan, bidang kenukliran punya sejarah panjang yang ditandai oleh penemuan-penemuan di setiap masanya. Mulai dari era Wilhelm Conrad Röntgen (1895) penemu sinar-X, lalu Henri Becquerel (1896) diikuti pasangan Piere Curie dan Marie Curie (1898) dalam penemuan sinar radioaktif, lalu Albert Einstein (1905) dengan rumus E = MC2 yang menjadi karya ilmiah revolusioner, kemudian Otto Hahn bersama Fritz Strassmann dan Lise Meitner (1938) yang menemukan reaksi fisi nuklir.
"Einsten dengan rumus E = MC2 yang sangat terkenal, membuka tabir bahwasanya energi itu bisa besar sekali dihasilkan dan itu ternyata dari nuklir. Lalu Otto Hahn dan Fritz Strassmann menemukan reaksi fisi nuklir, kemudian setelahnya di situlah Oppenheimer punya peran," jelas Rohadi.
"Dengan berbagai macam pengetahuan yang tadi yang sudah dikumpulkan, Openheimmer berhasil mengintegrasikan berbagai macam ilmu tadi, kemudian menjadi fenomena-fenomena kenukliran pun menjadi semakin dibuka," sambungnya.
Rohadi menambahkan Oppenheimmer dikenang para ilmuwan sebagai sosok yang sangat menekuni bidang fisika teori sehingga menguasai berbagai macam hitungan.
"Bagi yang mempelajari fisika nuklir bisa mempelajari jejak-jejak aktivitas Oppenheimmer dalam mengembangkan fisika teori," sebutnya.
Simak Video "Bom Atom Penghancur Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
