• Home
  • Berita
  • Nunggak Sewa Gedung, Pegawai Twitter Singapura Diusir dari Kantor

Nunggak Sewa Gedung, Pegawai Twitter Singapura Diusir dari Kantor

Redaksi
Jan 13, 2023
Nunggak Sewa Gedung, Pegawai Twitter Singapura Diusir dari Kantor

Pegawai Twitter yang berkantor di Singapura -- kantor pusat Twitter di Asia Pasifik -- diusir dari gedung pada 11 Januari lalu. Alasannya? Twitter belum bayar sewa gedung.

Para pegawai Twitter tersebut diusir dan diminta mengosongkan kantor yang berlokasi di gedung CapitaGreen tersebut. Mereka sampai digiring ke luar kantor oleh petugas gedung, demikian dikutip detikINET dari Bloomberg, Jumat (13/1/2023).

Status para pegawai ini pun kemudian diubah menjadi pegawai remote di dalam sistem internal Twitter. Hal ini ironis karena Elon Musk sebelumnya mewajibkan para pegawai Twitter untuk bekerja dari kantor, dan mengancam akan memecat pegawainya yang WFH tanpa alasan jelas.

Twitter bukan cuma menunggak biaya sewa gedung di Singapura. Banyak kantor Twitter di berbagai belahan dunia pun hingga kini masih menunggak biaya sewa, termasuk kantor pusatnya di San Francisco, Amerika Serikat.

Bahkan minggu lalu Twitter digugat di California karena tidak membayar uang sewa untuk kantor pusat di San Francisco, yang nilainya "hanya" USD 136 ribu, sangat tak seberapa dibanding nilai akuisisi Twitter oleh Elon Musk yang mencapai USD 44 miliar.

Penyetopan pembayaran sewa gedung ini atas perintah Elon Musk langsung, yang meminta tim finansialnya menyetop pembayaran ke rekanan Twitter sampai ia sudah meninjau ulang semua pengeluaran Twitter.

Pada Desember lalu Twitter juga digugat penyedia layanan jet privat karena tak mau membayar USD 200 ribu untuk penerbangan sejumlah karyawannya, yang sebenarnya sudah disetujui oleh manajemen Twitter sebelum dikuasai oleh Elon.

Elon Musk sendiri mengawali tahun 2023 dengan memecahkan rekor Guinness World Record, sebagai orang yang kehilangan kekayaan pribadi terbesar dalam sejarah.

Guinness World Record merujuk pada laporan Forbes yang memperkirakan Musk kehilangan USD 183 miliar atau sekitar Rp 2.800 triliun hanya dalam waktu satu tahun. Namun estimasi Bloomberg jauh lebih tinggi yaitu USD 200 miliar atau sekitar Rp 3.100 triliun.

Kekayaan pribadi Musk mencapai titik puncaknya pada November 2021 saat hartanya menembus USD 340 miliar berkat nilai saham Tesla yang meroket. Musk pun langsung dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia, posisi yang ia pegang selama kurang lebih satu tahun.

back to top