Ngilu! Ikan Masuk ke Saluran Kencing dan Hisap Darah Manusia
Lembah Amazon menyimpan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Mulai dari lumba-lumba air tawar, hiu banteng, anaconda raksasa, hingga piranha ganas ada di sini. Di sini pula, hidup spesies mungil namun mengerikan bernama ikan candiru.
Dikutip dari Futurism, Kamis (6/7/2023) candiru adalah monster terkecil paling mengerikan yang berada di Sungai Amazon. Konon, ikan ini sangat tertarik dengan air kencing manusia, sehingga jika ada orang yang buang air kencing di Sungai Amazon, bisa memicu kedatangannya. Serangan yang dilakukan oleh ikan kecil ini adalah dengan masuk melalui saluran kencing manusia, kemudian hidup dan menghisap darah korban.
Namun klaim bahwa candiru tertarik pada urine diperdebatkan oleh para peneliti pada tahun 2001, karena bukti menunjukkan bahwa candiru berburu melalui penglihatan dan bukan penciuman. Dengan demikian, buang air kecil di air kemungkinan tidak akan menarik perhatian ikan ini.
Spesies yang kerap disebut parasit lele ini tinggal secara eksklusif di Cekungan Amazon, yakni Bolivia, Brasil, Peru, Ekuador, dan Kolombia. Candiru adalah perenang dengan penampakan tembus pandang dan bergerak sangat cepat sehingga sulit terdeteksi di perairan yang deras. Di alam liar, ikan ini suka menempel pada insang ikan yang lebih besar termasuk lele sehingga membuatnya mirip dengan hewan kanibal.
Vandellia cirrhosa, demikian nama ilmiah hewan ini, terkenal lincah mendorong jalan mereka ke dalam celah-celah. Ketika sudah berada di celah ini, mereka masuk ke tempatnya melalui duri tajam yang mengarah ke belakang di kepala mereka. Duri-duri ini kemudian menjulur ke inang, membuat candiru tetap kokoh di tempatnya. Dari sini, candiru akan memakan darah organisme tersebut.
Meski disebut tertarik pada air kencing manusia, nyatanya candiru tidak terlalu pilih-pilih soal jenis atau organisme yang ingin diserangnya. Namun jika ia berhasil masuk ke saluran kencing manusia, artinya ia bisa menetap secara permanen untuk menghisap darah.
Hal terburuk dari klaim ini adalah, jika candiru berhasil masuk saluran kencing, ia akan bersarang di organisme tersebut sampai diangkat melalui pembedahan, karena uretra terlalu kecil untuk memungkinkan ikan berputar dan berenang keluar, dan duri di kepalanya pun mencegah dilakukan pemindahan secara paksa.
Laporan paling awal yang diterbitkan tentang candiru yang menyerang inang manusia berasal dari ahli biologi Jerman CFP von Martius pada tahun 1829. Dia tidak pernah benar-benar mengamatinya, melainkan berdasarkan laporan penduduk asli di daerah tersebut, termasuk alasan mengapa para pria warga setempat memiliki kebiasaan mengikat penis mereka untuk mencegah serangan candiru.
Sumber lain juga menyatakan bahwa suku-suku lain di daerah tersebut menggunakan berbagai bentuk penutup pelindung untuk alat kelamin mereka saat mandi, meskipun ada juga yang menyebutkan bahwa hal ini juga disarankan untuk mencegah gigitan piranha. Dari laporan inilah, Martius berspekulasi bahwa ikan tersebut tertarik dengan bau air seni.
Simak Video "Bikin Laper: Pedas Gurih Pecak Ikan Lele dan Gurame "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)