Netizen Kenang Kebaikan Koh Steven Sumbang Rp 12 M Penanganan COVID-19

Pendiri Mualaf Center Indonesia Steven Indra Wibowo yang meninggal dunia pada Jumat malam (14/10/2022) di Surabaya telah dimakamkan di Firdaus Memorial Park, Ujung Berung, Kota Bandung pada Sabtu (15/10/2022). Suasana haru tidak hanya menyelimuti suasana pemakaman, namun juga media sosial.
Banyak netizen yang sedih atas kepergian pria yang kerap disapa Koh Steven ini. Sosoknya dikenal begitu baik dan dinilai begitu dermawan.
Warganet masih ingat aksi Koh Steven yang menyumbangkan Rp 12 miliar untuk membantu penanganan COVID-19. Kenangan manis itu pun kini berbuah banjiran doa bagi pria yang tutup usia 41 tahun.
Berikut kenangan dan doa netizen untuk Koh Steven di Twitter:
"Sangat menginspirasi semasa hidupnya, perjuangan membantu para mualaf agar Istikomah di jalan Islam. Dan perjuangan berkorban tidak sedikit di saat pandemi covid 19. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un ustadz koh Steven Indra Wibowo telah tutup usia," ungkap akun @UjayOk.
"Jejak... Koh Steven Indra Wibowo Menjual Assetnya Rumah Dan Mobilnya Senilai Rp. 12 Milyard Demi Bantu Penanganan Wabah Corona.Selamat Jalan "Pemulung Amal" InsyaAllah Jannah Menantimu. Aamiin Yaa Robbal'alamiin," doa akun @Balvy_ZHaddad.
"Seorang mualaf yg rela tinggal di sebuah rumah kontrakan di Maguwoharjo, Sleman hanya supaya bisa bantu warga lain yg kesusahan pada saat pandemi Covid19. InsyaaAllah Husnul Khotimah????," tulis akun @iwan159.
"Turut bersaksi bahwa beliau adalah orang baik. innalillahi wainnailaihi rojiun, sempat menghadiri kajian beliau di masjid kantor beberapa tahun yang lalu, selamat jalan Koh Steven Indra Wibowo, Insha Allah Husnul Khotima," kata akun @riadyudi.
Sedikit informasi Koh Steven setelah menunaikan salat Isya. Hanny Kristianto Sekjen MCI mengungkapkan, saat itu Koh Steven yang baru saja selesai menunaikan salat Isya berjamaah, tiba-tiba berbaring di salah satu pangkuan temannya. Namun tanpa diduga, Koh Steven tak pernah bangun lagi untuk selama-lamanya.
"Koh Steven habis salat Isya, dia bilang duh ga enak nih, terus rebahan di pangkuan Antoni (temannya), langsung tidak bernafas (meninggal)," kata Hanny saat diwawancarai di lokasi pemakaman Firdaus Memorial Park, Kota Bandung.
Sebelum meninggal dunia, Hanny menjelaskan tidak ada keluhan dari Koh Steven soal kondisi kesehatannya. Semua tim saat di Surabaya, sehat dan sedang mempersiapkan untuk sebuah perhelatan dakwah.
"Tim kita tidak pernah ada yang mengeluh sakit atau capek, baik-baik saja, dia (Koh Steven) sehat semua, tidak punya komorbid. Dia di Surabaya untuk kegiatan Hijrah Fest. Sudah beberapa hari di Surabaya untuk persiapan acara itu," ujarnya.
Menurutnya, setelah dinyatakan wafat, Koh Steven langsung dimandikan di salah satu rumah sakit di Surabaya. Ketika itu juga, puluhan orang langsung menyolatkan almarhum sebelum dibawa ke Bandung.
"Tidak ada sakit atau apa, tiba-tiba saja. Setelah wafat, langsung dimandikan dan disalatkan di ruang jenazah oleh 40 orang lebih, langsung dibawa ke Bandung jalur darat," jelas Hanny.
"Memang sempat dibawa ke RS tapi tidak ada serangan jantung atau darah tinggi, mendadak saja habis salat Isya," tutup dia.