• Home
  • Berita
  • Negara Eropa Ramai Beli Teknologi Pertahanan Udara, Takut Rusia?

Negara Eropa Ramai Beli Teknologi Pertahanan Udara, Takut Rusia?

Redaksi
Jun 20, 2023
Negara Eropa Ramai Beli Teknologi Pertahanan Udara, Takut Rusia?
Jakarta -

Perang antara Rusia dan Ukraina menunjukkan perlunya sistem pertahanan udara yang mumpuni. Serangan rudal dan drone menjadi tema besar dalam perang ini, sehingga memicu negara Eropa ramai mengakuisisi teknologi pertahanan udara, mungkin untuk antisipasi jika ada serangan.

Sistem pertahanan udara kemungkinan akan jadi bintang pameran Paris Air Show yang akan digelar tak lama lagi. "Anda akan melihat banyak pembicaraan tentang kapasitas produksi rudal. Pasar rudal adalah segmen industri yang tumbuh tercepat, namun pabrikan tidak dapat memenuhinya," kata Richard Aboulafia, Managing Director AeroDynamic Advisory.

Negara-negara Barat sudah merasa menguasai udara sejak akhir Perang Dingin dan sebagian besar menghapus pertahanan kuat yang pernah dirancang untuk melindungi pasukan NATO dari pesawat Uni Soviet.

Namun dikutip detikINET dari Yahoo News, negara-negara NATO kembali serius soal pertahanan udara di beberapa tahun terakhir karena lebih banyak negara memperkuat diri dengan rudal jelajah, rudal balistik jarak pendek, dan drone.

Karena kekurangan sistem anti-udara dan rudal, negara Barat kesulitan memenuhi permintaan pasokan Ukraina baik untuk pertahanan jarak pendek atau jarak jauh dalam melawan serangan Rusia. Maka akuisisi pun jadi lebih agresif.

Jerman misalnya berencana menghabiskan lima miliar euro untuk sistem pertahanan udara dari dana 100 miliar euro untuk membangun kembali angkatan bersenjatanya di tahun-tahun mendatang, Jumlah yang sama dianggarkan Perancis untuk periode hingga 2030.

Di sisi industri, pembuat rudal Eropa MBDA dalam beberapa bulan terakhir telah menandatangani kontrak senilai dua miliar euro dengan Prancis dan Italia untuk memasok 700 rudal Aster. Adapun Polandia bakal menggelontorkan 2,2 miliar euro untuk 44 peluncur dan ratusan rudal CAMM.

Dipimpin Jerman, 17 negara Eropa tahun lalu juga bersatu dalam proyek Euro Sky Shield, meski Prancis, Italia, dan Polandia tidak ikut. Ini untuk pengadaan bersama sistem jarak pendek, menengah dan panjang, termasuk Iris-T buatan Jerman, Patriot Amerika dan Arrow-3 AS-Israel.



Simak Video "Jokowi Sebut Semua Negara Kesulitan Pupuk!"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/rns)
back to top