NASA Ungkap Wujud Asli Planet Pandora Film Avatar di Dunia Nyata

Sekuel film Avatar yang berjudul 'Avatar The Way of Water' sedang tayang di bioskop-bioskop Indonesia. Seperti film pertamanya, Avatar 2 The Way of Water berlatar tempat di sebuah planet bernama Pandora.

Dalam film Avatar, planet Pandora digambarkan sebagai tempat yang indah, sebuah dunia yang tampak sempurna, sekaligus penuh misteri. Faktanya, Pandora memang benar-benar ada dalam catatan sains.

Dikutip dari situs NASA, Kamis (29/12/2022) Pandora ditemukan pada Oktober 1980 oleh tim penjelajah luar angkasa yang meluncur dalam misi Voyager 1. Berbeda dengan Pandora di film Avatar yang merupakan planet, Pandora yang ditemukan para ilmuwan aslinya adalah salah satu bulan atau satelit alami milik Saturnus.

NASA menggambarkan Pandora sebagai bulan berbentuk mirip kentang, dilapisi es sehalus debu. Kawah di Pandora dilapisi puing-puing, sangat kontras dengan kawah bulan Saturnus lainnya yang terlihat jelas, seperti Hyperion.

Pandora berjarak sekitar 40,7 kilometer dalam radius rata-rata. Ia mengorbit sejauh 142 ribu kilometer dari Saturnus, dekat cincin F. Ia membutuhkan waktu 15,1 jam untuk mengelilingi Saturnus. Pandora menarik perhatian karena cenderung mengganggu cincin F.

Salah satu bulan Saturnus ini awalnya dinamai Titan, berasal dari mitologi Yunani-Romawi dan keturunan Titan. Tetapi karena banyak bulan baru ditemukan, para ilmuwan mulai memilih nama dari lebih banyak mitologi, termasuk dari cerita Gallic, Inuit, dan Norse.

Pandora sebelumnya hanya dinamai S/1980 S26, lalu berganti nama di tahun 1985. Dalam mitologi Yunani, Pandora adalah sebuah karya seni yang diubah menjadi manusia oleh para dewa.

Sosok Pandora digambarkan memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga punya banyak pengetahuan untuk menghilangkan segala macam penyakit di dunia.

Pada suatu ketika, Pandora membiarkan makhluk jahat keluar dari kotak yang terkunci. Dia kemudian bertanggung jawab atas harapan yang memasuki dunia. Harapan, dalam cerita mitologi ini adalah penggambaran 'makhluk' terakhir di dalam kotak.

Selain nama yang diambil dari mitologi Yunani, di tahun yang sama dengan penamaan resminya sebagai Pandora, satelit ini juga diberikan penomoran, yakni Saturnus XVII.