• Home
  • Berita
  • NASA Ungkap New York Tenggelam Lebih Cepat

NASA Ungkap New York Tenggelam Lebih Cepat

Redaksi
Oct 02, 2023
NASA Ungkap New York Tenggelam Lebih Cepat
Jakarta -

New York, salah satu kota terpadat di AS yang terkenal dengan gedung pencakar langitnya yang ramai, kini tenggelam karena beban yang ditimbulkannya sendiri, sebuah penelitian yang dilakukan oleh NASA memperingatkan hal ini.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory NASA dan Rutgers University telah menunjukkan dengan tepat berbagai lokasi di kota yang tenggelam dengan tingkat yang berbeda-beda dibandingkan seluruh kota.

Para ilmuwan mengatakan tingkat tenggelamnya kapal di lokasi-lokasi ini lebih cepat daripada rata-rata 1,6 milimeter per tahun yang dialami wilayah Kota New York lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara kawasan yang terpantau tenggelam lebih cepat di antaranya adalah Bandara LaGuardia, Stadion Arthur Ashe, dan Pulau Coney.

Seperti dikutip dari WIO News, para peneliti menemukan bahwa dari tahun 2016 hingga 2023, landasan pacu LaGuardia dan Stadion Arthur Ashe tenggelam masing-masing sebesar 3,7 dan 4,6 milimeter per tahun.

Sementara seluruh kota tenggelam akibat beban gedung pencakar langit, titik yang baru teridentifikasi semakin menyusut karena wilayah ini berada di atas gletser kuno yang menyusut. Hal ini terjadi karena dua faktor, yaitu alam dan manusia. Demikian menurut studi tersebut.

Gletser kuno menutupi sebagian besar New England sekitar 24 ribu tahun yang lalu, dan dinding es setinggi lebih dari satu mil menutupi tempat yang sekarang disebut Albany di bagian utara New York.

Beberapa daerah mulai terangkat

Menariknya, tim juga menemukan area yang mengalami kenaikan. Daerah East Williamsburg, Brooklyn, Woodside, dan Queens ditemukan masing-masing meningkat sekitar 1,6 mm dan 6,9 mm per tahun.

Rekan penulis studi tersebut, Robert Kopp dari Rutgers University percaya bahwa pemompaan air tanah dan sumur injeksi yang digunakan untuk mengolah air yang tercemar mungkin berperan dalam pengangkatan wilayah tersebut, namun ia menambahkan, perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikannya.

Studi ini dilakukan oleh tim ilmuwan NASA dan peneliti di Rutgers University di New Jersey untuk menganalisis kota seluas 302,6 mil persegi yang terdiri dari lima wilayah: Manhattan, Queens, Brooklyn, Bronx, dan Staten Island.

Mereka mengukur pergerakan tanah vertikal ke atas dan ke bawah, atau pengangkatan dan penurunan permukaan tanah di Kota New York dari tahun 2016 hingga 2023.

Pekerjaan ini melibatkan penggunaan teknik penginderaan jarak jauh interferometric syntetic aperture radar (InSAR) yang menggabungkan dua atau lebih observasi 3D pada wilayah yang sama untuk mengungkap gerakan permukaan atau topografi.



Simak Video "Penampakan New York Diterjang Banjir, Kereta Bawah Tanah Lumpuh"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top