NASA dan Boeing Bantah Terlibat Pengembangan Kapal Selam Titan
Pengembangan kapal selam Titan terus menjadi sorotan setelah kapal milik OceanGate itu meledak dalam perjalanan menuju bangkai Titanic. Kini OceanGate diketahui melebih-lebihkan kerjasamanya dengan NASA dan Boeing dalam pengembangan Titan.
Dalam beberapa keterangan resminya, OceanGate mengklaim bahwa kapal selam Titan dirancang dan dikembangkan dengan bantuan dari pihak ketiga seperti Boeing, NASA, dan University of Washington. Kolaborasi ini dimanfaatkan oleh OceanGate untuk membangun kredibilitasnya di industri serta calon klien yang akan membeli tiket ekspedisinya.
Tapi kepada ABC News, ketiga entitas itu mengatakan peran mereka dalam pengembangan Titan sangat terbatas, bahkan tidak ada sama sekali. Juru bicara Boeing mengatakan mereka tidak terlibat dalam perancangan atau pembuatan kapal selam Titan.
"Boeing bukan mitra di Titan dan tidak merancang atau membangunnya," kata juru bicara Boeing, seperti dikutip dari ABC News, Minggu (25/6/2023). Padahal pada keterangan resmi yang dirilis pada tahun 2021, OceanGate mengucapkan terima kasih kepada Boeing sebagai mitra atas 'dukungan desain dan engineering' terkait kapal selam Titan.
OceanGate juga beberapa kali membuat pertanyaan tentang keterlibatan NASA dalam proyek Titan, termasuk berterima kasih atas dukungan desain dan teknik yang diberikan.
Dalam keterangan resmi yang dirilis tahun 2020, OceanGate mengatakan akan mengembangkan dan memproduksi lambung kapal kelas pesawat luar angkasa di fasilitas Marshall Space Flight Center milik NASA. Mereka juga mengatakan NASA akan terlibat dalam uji coba bejana tekan serat fiber.
Namun dalam keterangan resmi yang dirilis tahun 2022, OceanGate mengubah penjelasan keterlibatan NASA, dan mengatakan tim engineer NASA hanya diminta konsultasi selama proses pengembangan dan engineering.
Kepada ABC News, NASA mengonfirmasi bahwa mereka memberikan konsultasi terkait material dan pembuatan kapal selam Titan berdasarkan kesepakatan dengan OceanGate.
"NASA tidak melakukan uji coba dan produksi via tenaga kerjanya atau fasilitasnya, yang dilakukan di tempat lain oleh OceanGate," kata NASA dalam keterangan resminya.
Perwakilan University of Washington Applied Physics Laboratory (APL-UW_ juga mengaku tidak terlibat dalam proses perancangan, engineering, uji coba kapal selam Titan.
Juru bicara UW mengaku OceanGate dan APL-UW memiliki kerjasama senilai USD 5 juta, tapi keduanya berpisah setelah hanya menyelesaikan pekerjaan senilai USD 650.000. Penelitian itu menghasilkan pengembangan kapal selam Cyclops I milik OceanGate untuk ekspedisi laut dangkal.
"Karena keahlian APL-UW hanya melibatkan implementasi perairan dangkal, Laboratory tidak terlibat dalam desain, engineering, atau uji coba kapal selam TITAN yang digunakan dalam ekspedisi RMS Titanic," kata Executive Director APL-UW Kevin Williams.
Simak Video "Alasan Perairan Bawah Laut Titanic Berbahaya"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/agt)