Misteri Koloni Pertama Inggris Hilang Tanpa Jejak di Amerika
Bagaimana mungkin sebuah masyarakat yang terdiri dari 115 pria, wanita, dan anak-anak lenyap begitu saja? Ini adalah pertanyaan yang menghantui sejarawan dan arkeolog selama ratusan tahun terkait hilangnya sekelompok warga dari Inggris yang berada di Roanoke Island, Amerika Serikat.
Seperti dikutip detikINET dari Discover, misteri ini berawal pada tahun 1587. Ketika itu, sekelompok penjajah Inggris mendarat di tempat yang sekarang dikenal sebagai Pulau Roanoke, di tepi luar Carolina Utara. Mereka ingin membentuk koloni Inggris pertama yang permanen di Amerika Utara.
"Gagasan mereka adalah untuk menciptakan desa Inggris," sebut Andrew Lawler, jurnalis dan penulis The Secret Token: Myth, Obsession, and the Search for the Lost Colony of Roanoke.
Mereka adalah warga London kelas menengah yang berusaha melarikan diri dari banyaknya kotoran dan penyakit di ibu kota Inggris itu, dan menuju Dunia Baru, sebutan Amerika Serikat saat itu, sebagai cara untuk memperoleh tanah.
Mereka dipimpin John White, yang ditunjuk sebagai gubernur koloni baru itu oleh Sir Walter Raleigh, pemodal ekspedisi. Segera setelah tiba, White kembali ke Inggris untuk mengumpulkan lebih banyak perbekalan.
Dia sebenarnya ingin segera berangkat lagi ke Roanoke, tetapi perang dengan Spanyol membuat Ratu Elizabeth I memerintahkan semua kapal dikerahkan. Alhasil, White tidak bisa berlayar melintasi Atlantik sampai tahun 1590.
Ketika akhirnya tiba di Roanoke, White kaget karena koloni itu telah ditinggalkan. Bangunannya tak ada tanda terbakar dan tak ada pula jasad manusia, sehingga asumsi koloni tersebut telah dibantai oleh orang-orang Pribumi Algonquian yang tinggal di sana terpatahkan. "Sepertinya mereka pergi dengan tertib," kata Lawler.
White tahu bahwa rombongan telah mempertimbangkan untuk pindah sejauh 50 mil ke pedalaman. Sebelum meninggalkan Roanoke pada tahun 1587, dia telah meminta mereka meninggalkan ukiran di pohon atau batu untuk memberitahu lokasi baru jika mereka pindah.
Saat dia mengamati pemukiman yang ditinggalkan, dia melihat kata "CROATOAN" diukir di tiang pagar. Maka, dia mengira mereka pindah dari Roanoke ke Pulau Croatoan (sekarang dikenal sebagai Hatteras), yang terletak sekitar 60 mil ke selatan.
Halaman selanjutnya, teori mengenai hilangnya koloni Roanoke>>>
Tapi cuaca buruk mencegah White mengunjungi pulau itu. Pada akhirnya, kapalnya terdorong begitu jauh sehingga dia memutuskan pulang ke Inggris. Setelahnya, koloni yang hilang itu tak pernah terlihat lagi.
Tahun 1603, sebuah tim ekspedisi berusaha mencari koloni yang hilang itu, tapi mereka terhalang cuaca buruk. Kemudian tahun 1622, suku Powhattan menyerang beberapa koloni Inggris dan banyak membunuh, sehingga diasumsikan koloni itu ikut menjadi korban.
Para pakar sampai saat ini masih belum sepakat menentukan apa penyebab hilangnya koloni Roanoke. Ada yang menilai mereka bergaul atau berasimilasi dengan suku lokal untuk bertahan hidup di daerah baru itu.
Memang ada bukti koloni Eropa yang berhasil bergabung dengan warga lokal. "Mereka bisa beradaptasi cukup cepat, mereka mempelajari adat istiadat dan bahasanya. Mereka terlihat seperti orang Eropa, tapi berasimilasi sangat cepat," kata Lawler.
Namun ada juga yang menganggap koloni itu benar-benar dibantai oleh suku lokal walaupun juga tidak ada bukti yang sahih. Ilmuwan beberapa kali masih mencoba mencari peninggalan koloni itu untuk menentukan penyebab mereka lenyap.
(fyk/fay)