• Home
  • Berita
  • Misteri Cekungan di Bawah Samudra Atlantik Terpecahkan

Misteri Cekungan di Bawah Samudra Atlantik Terpecahkan

Redaksi
Mar 20, 2023
Misteri Cekungan di Bawah Samudra Atlantik Terpecahkan
Jakarta -

Di perbatasan Laut Karibia dan Samudera Atlantik, terdapat Palung Puerto Rico, yang merupakan palung terdalam di Samudera Atlantik. Di atasnya, permukaan laut sedikit cekung dan menukik, ditarik oleh anomali gravitasi Bumi.

Jika kita menjatuhkan sebuah benda di sana, benda itu akan jatuh sedikit lebih cepat daripada di tempat lain di Bumi atau di sekitarnya. Peralatan navigasi dapat terlempar oleh anomali tersebut, sehingga menyebabkan pembacaan navigasi yang salah bagi para pelaut di daerah tersebut.

Jadi apa yang menyebabkan anomali gravitasi di area itu, dan apakah memang ada hal seperti itu? Manusia pertama kali menemukan anomali gravitasi di tahun 1671, ketika astronom Jean Richter melakukan perjalanan dari Paris, Prancis, ke Cayenne, Guyana Prancis di Amerika Selatan.

Dalam perjalanan itu, dia membawa jam pendulum. Saat berada di Paris, jam tersebut menunjukkan waktu dengan akurat. Namun saat berada di Cayenne, jam berjalan lambat dan kehilangan dua setengah menit setiap hari.

Awalnya, Richter mengira itu bukan masalah besar, maka pendulumnya diseting ulang dengan mempersingkatnya agar jamnya akurat. Namun, ketika dia kembali ke Paris dia menemukan bahwa jam berjalan terlalu cepat, dua setengah menit setiap hari.

Apa yang disadari oleh ahli matematika Christiaan Huygens setelah mendengar cerita tentang jam Richter adalah, bahwa itu adalah bukti eksperimental bahwa Bumi berotasi. Di kemudian hari, Newton menunjukkan dengan menggunakan data dari jam pendulum serupa dan tonjolan ekuator Jupiter, bahwa Bumi menggembung di ekuator karena gaya sentrifugal rotasinya.

Di dekat khatulistiwa, gravitasi bekerja lebih sedikit daripada di dekat kutub, karena kita berada lebih jauh dari sebagian besar massa Bumi.

Namun, gravitasi di Palung Puerto Rico berbeda dengan daerah sekitarnya. Palung Puerto Rico dan beberapa palung lainnya yang serupa di Bumi, adalah contoh fenomena yang disebut sebagai anomali gravitasi.

Apa itu anomali gravitasi?

Anomali gravitasi adalah tempat objek yang diamati jatuh bebas berakselerasi pada laju yang berbeda dengan model laju gravitasi untuk lokasi yang akan diprediksi.

Di Palung Puerto Rico, gravitasi ditemukan sebesar -380 miliGal , menjadikannya anomali gravitasi negatif terbesar di Bumi. Sebaliknya di Samudra Hindia, gravitasi ditemukan paling rendah.

Apa yang menyebabkan anomali gravitasi Palung Puerto Riko?
Pada tahun 1977, ahli geofisika Peter Molnar berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan gaya ke bawah yang tak terduga ini.

Sama seperti gravitasi yang sedikit lebih tinggi di kutub karena lebih dekat dengan sebagian besar massa Bumi, dia tahu kemungkinan sumbernya, yaitusesuatu yang besar dan padat pasti ada di bawah permukaan.

Dalam makalah yang diterbitkan di Geophysical Journal International, dia menjelaskan bahwa model gravitasi sebelumnya berasumsi bahwa ketebalan kerak Bumi (litosfer) cukup seragam. Melihat daerah itu, dia menyadari bahwa bukan itu masalahnya, dan bahwa anomali itu kemungkinan besar disebabkan oleh 'hanging flap' besar dari litosfer Atlantik.

"Anomali gravitasi residual kemudian konsisten dengan keberadaan massa padat subcrustal, yang bisa menjadi lempengan litosfer yang menggantung," tulis Molnar dalam penelitian tersebut, dikutip dari IFL Science.

"Nilai kelebihan massa ini bergantung pada asumsi yang lebih sewenang-wenang untuk massa kerak di Palung Puerto Rico dan dinding daratannya, tetapi jika asumsi lain di atas realistis, massa padat diperlukan dan cukup untuk membengkokkan permukaan ke bawah pada parit," rincinya.

Meskipun bukan yang pertama mengusulkan lempengan kerak Bumi sebagai penjelasan fenomena ini, Molnar mampu memberikan perkiraan massa dan ukuran benda penyebab anomali gravitasi di atas.



Simak Video "5 Fenomena Langit yang Akan Terjadi di Maret 2023 "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/afr)
back to top