Misteri Bau Menyengat Bunga Bangkai, Akhirnya Terjawab
Bunga Titan arum (Amorphophallus titanium) memang sesuai dengan julukannya, berbau menyengat seperti bangkai. Asli hutan hujan Sumatra di Indonesia, tanaman tropis raksasa ini dapat hidup selama beberapa dekade dan tumbuh lebih dari 3 meter.
Para ahli rupanya sudah lama bingung tentang bagaimana secara kimiawi ia menghasilkan bau tersebut. Tetapi misteri itu sekarang dilaporkan terpecahkan berkat penelitian baru dari tim di Dartmouth College di New Hampshire, Amerika Serikat.
Menurut penelitian yang diterbitkan 4 November di PNAS Nexus, bau busuk bunga bangkai terutama berasal dari senyawa organik, dikombinasi dengan proses biologis yang biasanya hanya ditemukan pada hewan.
Bunga bangkai Titan arum tak berbunga tiap tahun, dengan siklus mekar setiap lima hingga tujuh tahun sekali. Dalam beberapa hari, lapisan kelopak merah tua yang berjumbai terbuka. Bunga bangkai secara teknis tidak tunggal, ia mengandung beberapa bunga lebih kecil dalam tangkai, dikenal sebagai spadix.
Setelah terpapar penyerbuk potensial, spadix mulai menghangat hingga 6,6 derajat Celcius lebih tinggi dari suhu sekitar dalam proses yang disebut termogenesis. Baru saat itu, bunga bangkai mulai mengeluarkan zat kimia sulfur yang dimaksudkan untuk menarik lalat dan serangga lainnya.
Termogenesis umum terjadi pada hewan tapi sangat jarang terjadi pada tumbuhan. Ahli botani bingung tentang pemicunya. Untuk memecahkannya, ilmuwan itu meneliti bunga bangkai berusia 21 tahun milik Dartmouth, dijuluki Morphy, terakhir mekar di 2016 dan 2022.
Di kedua kesempatan itu, peneliti yang dipimpin profesor ilmu biologi G. Eric Schaller mengumpulkan sampel jaringan dan daun untuk analisis urutan RNA. "Ini membantu kita melihat gen mana yang aktif secara spesifik saat apendiks memanas dan mengeluarkan bau," jelasnya yang dikutip detikINET dari Popular Science, Rabu (13/11/2024).
Mereka mengidentifikasi apa yang memicu termogenesis bunga bangkai serta penyebab kimia spesifik di balik baunya. Saat bunga mulai mekar, rupanya ada ekspresi gen lebih besar yang terlibat dalam transportasi dan metabolisme sulfur, serta gen yang mengkodekan pembentukan protein yang terlibat dalam termogenesis tanaman, disebut oksidase alternatif.
Para peneliti juga menemukan kadar tinggi asam amino yang disebut metionina yang baunya sangat tidak sedap. "Studi kami menyoroti perubahan dinamis yang terjadi dalam ekspresi gen hanya dalam beberapa hari selama bunga bangkai berbunga," tulis para peneliti.
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Ke-7 Kalinya di Kebun Raya Cibodas
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Ke-7 Kalinya di Kebun Raya Cibodas
(fyk/fay)