Meta Dituding Monopoli Media Sosial Lewat Threads
Elon Musk tak tinggal diam melihat kesuksesan Threads yang langsung populer sejak pertama dirilis. Ia secara tak langsung menyebut dominasi Meta di jejaring media sosial sebagai sebuah monopoli.
Kritikan Musk ini dilontarkan dalam bentuk balasan terhadap kicauan dari para follower-nya di Twitter. Ia menuding Threads menggunakan algoritma untuk memanipulasi informasi.
Manipulasi ini dilakukan dengan tak memberikan opsi timeline secara kronologis di Threads. Sejauh ini jejaring media sosial baru tersebut memang hanya memberikan timeline berisikan postingan dari pengguna Threads yang diurutkan berdasarkan algoritma mereka.
Menurut Musk, timeline tertutup yang diatur menggunakan algoritma itu bisa menghasilkan manipulasi informasi yang bisa dilihat pengguna, dan parahnya manipulasi itu akan sulit dideteksi, demikian dikutip detikINET dari Forbes, Jumat (7/7/2023).
Pernyataan Musk ini adalah balasan untuk kicauan pendiri Twitter Jack Dorsey, yang mengaku tak kaget melihat Threads yang tak punya opsi untuk menghilangkan algoritma di timeline-nya. Ia mencontohkan Instagram, yang sampai saat ini pun tak punya opsi tersebut.
[Gambas:Twitter]
Musk juga mencoba membeberkan catatan buruk Mark Zuckerberg selama mengurus berbagai jejaring media sosial yang ada di bawah Meta. Termasuk menyebut monopoli di media sosial adalah bentuk keputusasaan.
[Gambas:Twitter]
Ini adalah kicauan untuk membalas postingan panjang dari Alex Valaitis di Twitter, yang menyebut saat ini Zuck sudah mengontrol aplikasi pengiriman pesan terbesar di Bumi, yaitu WhatsApp, juga aplikasi photo sharing terbesar (Instagram), dan aplikasi pertemanan terbesar (Facebook).
Menurutnya, jangan sampai Zuck juga ikut mengontrol aplikasi microblogging terbesar di Bumi. "Kamu tidak harus menyukai @elonmusk untuk mengetahui komitmennya untuk kebebasan berpendapan dan posisinya sebagai salah satu orang yang masih menjadi pesaing aksi monopoli Zuck," tulisnya.
"Untuk itulah saya akan tetap berkomitmen untuk memposting di Twitter dan berharap kalian semua melakukan hal yang sama," tambah Valaitis.
Valaitis tak ingin Zuck juga mengusasi platform microblogging karena Zuck adalah orang yang sering menyensor pendapat orang, menjual data pribadi penggunanya ke perusahaan pihak ketiga seperti Cambridge Analytica, juga mencuri hasil pekerjaan orang.
[Gambas:Twitter]
Simak Video "Twitter Ancam Tuntut Meta Buntut Peluncuran Threads"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)