Mengenang Big Daddy, Kepiting Raksasa yang Raih Guinness World Record

Jakarta -

Seekor kepiting raksasa masuk ke dalam daftar Guinnes World Record sebagai krustasea terbesar di dunia. Hewan bercapit tersebut bernama Big Daddy.

Rekor ini didapatkan di Blackpool, Inggris pada 8 Agustus 2013. Dalam foto kilas balik, Guinness World Record membagikan potret Big Daddy di laman akun instagramnya. Bagaimana Big Daddy bisa meraih rekor dari Guinness World Record?

Mengenal Si Raksasa Big Daddy

Kepiting laba-laba Jepang bernama Big Daddy menjadi krustasea terbesar di dunia berkat kakinya yang membentang hingga 3,11 meter. Mengutip laman Guinness World Record, nama Big Daddy diambil dari pegulat profesional Inggris yang bernama asli Shirley Crabtree Jr.

"Big Daddy adalah krustasea pemecah rekor! Ini dia Big Daddy si kepiting raksasa. Dia adalah kepiting laba-laba Jepang yang tinggal di Sea Life di Blackpool, Inggris. Kaki Big Daddy membentang hingga 3,11 meter menjadikannya krustasea terbesar di dunia yang hidup di penangkaran," tulis Guinness World Records.

Seperti yang dijelaskan dalam caption Guinness World Records, Kepiting raksasa tersebut berasal dari Jepang dan tinggal di Sea Life Blackpool, Inggris. Pada awalnya, Big Daddy ingin dibunuh dan dijual untuk dijadikan makanan di pasar ikan Jepang. Namun, perwakilan dari Sea Life membelinya dan kemudian membawanya ke Inggris. Dia kemudian ditempatkan di tangki air dingin Sea Life yang begitu luas.

Staf Sea Life seringkali memberi Big Daddy makan dengan tangan. Kurator Scott Blacker bahkan sesekali naik ke dalam akuarium untuk membersihkan cangkangnya dari parasit. Namun sayangnya, pada 2016, Big Daddy mati di usia 80 tahun. Pada saat itu, Scott mengungkapkan kesedihannya atas kehilangan Big Daddy.

Cara Hidup Kepiting Laba-Laba Jepang

Kepiting laba-laba umumnya hidup di bagian laut yang dalam. Namun selama musim semi, mereka pindah ke perairan dangkal untuk kawin dan bertelur.

Hewan omnivora dari Jepang ini memiliki pola makan bervariasi. Mereka menggunakan kaki panjangnya untuk mengkonsumsi alga setelah mengikisnya dari dasar laut dan membuka cangkang moluska. Selain itu, kepiting raksasa tersebut juga memakan ikan mati yang mereka temui.

Ketika bertemu predator seperti gurita yang lebih besar, mereka melindungi diri dengan kerangka luar yang keras. Mereka juga bisa berkamuflase untuk menghindari predator lainnya.

Cangkangnya yang bergelombang membantu hewan ini menyatu dengan dasar laut yang membatu. Mereka juga akan menghiasi cangkangnya dengan spons atau makhluk kecil lainnya agar terlihat menyatu dengan lingkungan. Menarik bukan?

Simak Video "BMKG: Badan Meteorologi Dunia Catat 2023 Jadi Tahun Terpanas"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)