Mengenal Terra Infinita, Teori Konspirasi Bumi yang Jadi Perbincangan Warganet
- Apa itu Terra Infinita?
- Awal Mula Pembahasan Terra Infinita
Pada awal tahun 2023 lalu, warganet ramai membicarakan soal Terra Infinita. Ialah sebuah teori yang merujuk pada gagasan bahwa Bumi yang kita huni bukanlah satu-satunya daratan yang ada, melainkan bagian dari wilayah yang jauh lebih luas.
Menurut penganut teori ini, di luar batas yang dikenal manusia, terdapat wilayah-wilayah tak terjangkau yang belum tereksplorasi, bahkan mungkin dihuni oleh peradaban lain. Meski terdengar seperti kisah fiksi ilmiah, teori ini berhasil memancing rasa penasaran banyak orang.
Terra Infinita berakar dari spekulasi tentang bentuk Bumi dan batas-batas geografisnya. Beberapa penganut teori ini mengaitkannya dengan konsep Bumi datar, meskipun keduanya tidak sepenuhnya sama. Namun, seberapa validkah klaim-klaim yang diajukan oleh teori ini? Apa itu Terra Infinita?
Apa itu Terra Infinita?
Terra Infinita dikenal sebagai sebuah peta geografis fiksi. Digambarkan bahwa Bumi hanyalah dunia kecil dari hamparan yang luas. Meski tidak ada bukti yang mendukung, banyak orang yang malah mulai meyakini kemungkinan kebenaran dari peta tersebut.
Terra Infinita bila diartikan adalah 'Bumi yang tak terbatas' atau 'dunia yang tak terhingga'. Dalam peta tersebut, diperlihatkan bahwa Bumi dikelilingi oleh es sehingga membuat kita terisolasi oleh dunia luar. Padahal, ada banyak dunia lain yang belum manusia Bumi jelajahi.
Storyteller tenar di TikTok, Taksu Wijaya, sempat menceritakan teori-teori dalam pembahasan Terra Infinita. Dalam videonya yang berdurasi 1.25 menit, Taksu menceritakan bahwa di ujung selatan bumi tidak ada kutub selatan, namun dinding es yang mengelilingi bumi. Video ini bahkan sudah ditonton 11,9 juta orang.
"Terra Infinita menggambarkan bahwa bumi kita sebenarnya hanyalah salah satu dari berbagai dunia lainnya. Dan Antartika atau kutub selatan itu adalah dinding es yang melindungi kita dari hal-hal di luar dunia kita," kata Taksu merangkum dari berbagai sumber literatur yang telah ia kumpulkan.
Seperti halnya dinding istana, pasti ada juga gerbang atau pintu. Pintu pertama bertuliskan nama kota Mories, ada gerbang musim panas saat es mencair, dan gerbang portal yang mengarah ke penjaga.
Konon, ada seseorang yang pernah pergi ke Antartika dan merekam bukti bahwa Terra Infinita ini nyata. Namun sayang, entah di mana video tersebut dapat ditemukan. Sehingga, teori ini semakin membuat orang penasaran tanpa adanya penelitian ilmiah yang jelas.
Awal Mula Pembahasan Terra Infinita
Ada banyak nama-nama asing dari peta tersebut seperti daratan yang disebut 'Asgard', 'Aeria','Eridania' dan lain sebagainya. Lantas, bagaimana bisa Terra Infinita mulai ramai dibahas?
Awalnya, Claudio Nocelli menulis buku yang diberi judul 'TERRA-INFINITA, Extraterrestrial Worlds and Their Civilizations: The Story told by the Woman Who Was Born in the Lands Behind the Ice Walls'. Di dalam buku ini diceritakan kisah seseorang bernama Helen Moris dan ayahnya William Moris.
Suatu ketika, kedua orang ini bertemu dan dibantu oleh orang dari Ras Giant atau 'Ras Raksasa'. Nah, dari Ras Giant-lah Helen dan William mengetahui soal 178 dunia lain di luar tembok Antartika.
Di dalam buku tersebut pun dijelaskan bahwa banyak ras dan bangsa seperti alien, bangsa dewa, dan bangsa lainnya yang mirip manusia, yang menghuni 178 dunia di peta Terra Infinita. Dikisahkan juga ada dua kelompok yang bermusuhan yakni Kastadian dan Annunaki.
Kedua bangsa ini memiliki teknologi yang canggih dan sudah banyak menaklukan dunia. Konon, tembok es yang ada di sekeliling Bumi kita dibuat oleh Kastadian. Bangsa Kastadian disebut pencetus sistem keuangan di Bumi dan menjadi pengendali politik dunia kita sehingga manusia hidupnya selalu sengsara.
Nah itulah tadi penjelasan soal Terra Infinita. Perlu diketahui, sebetulnya Terra Infinita berangkat dari sebuah fiksi atau karangan. Jadi, sebaiknya bijaklah dalam menanggapi teori konspirasi ini, ya!
Video: Kemenkes Bantah Narasi Pandemi Covid-19 Sebagai Rekayasa Global
Video: Kemenkes Bantah Narasi Pandemi Covid-19 Sebagai Rekayasa Global
(aau/fds)