• Home
  • Berita
  • Manusia Diyakini Masih Berevolusi, Temuan 155 Gen Baru Jadi Bukti

Manusia Diyakini Masih Berevolusi, Temuan 155 Gen Baru Jadi Bukti

Redaksi
Dec 23, 2022
Manusia Diyakini Masih Berevolusi, Temuan 155 Gen Baru Jadi Bukti

Penelitian terbaru menemukan 155 gen baru dari masa lalu evolusi manusia. Beberapa di antaranya unik, dan para peneliti yang menemukannya berpendapat, manusia masih terus berevolusi.

Gen-gen baru ini sangat kecil dan dikenal sebagai "mikrogen" yang muncul dari fragmen DNA yang sangat kecil. Meski demikian, bukan berarti gen-gen ini tidak punya pengaruh. Diperkirakan gen-gen ini kemungkinan memiliki signifikansi terkait munculnya penyakit tertentu dan cacat pertumbuhan.

Para peneliti pada proyek ini, meski dengan susah payah bisa mencari bukti evolusi manusia dengan melihat database gen fungsional yang sudah ada sebelumnya, dan menggunakannya untuk merunut ke belakang dan membuat pohon evolusi yang melacak beberapa kelompok vertebrata.

"Proyek ini dimulai pada tahun 2017 karena saya tertarik pada evolusi gen baru dan mencari tahu bagaimana gen ini berasal," kata penulis utama penemuan tersebut, Nikolaos Vakirlis dari Biomedical Sciences Research Center "Alexander Fleming" di Vari, Yunani, dikutip dari IFL Science.

"Gen ini dibekukan selama beberapa tahun, sampai ada studi lain yang diterbitkan memiliki beberapa data yang sangat menarik, sehingga memungkinkan kami memulai pekerjaan ini," sambungnya.

Berbekal data ekstra, tim mampu mengidentifikasi 155 gen baru yang muncul dari fragmen DNA. Dua di antaranya cukup baru dan unik bagi manusia yang menunjukkan bahwa kita masih berevolusi.

Pendekatan ini mendorong para peneliti menuju batas dari apa yang dapat dideteksi dengan pemahaman genetika saat ini, tetapi sekaligus memungkinkan mereka menemukan bukti evolusi masa lalu kita. Pekerjaan para peneliti selanjutnya adalah mengidentifikasi apakah mikrogen semacam itu memiliki banyak signifikansi biologis.

"Ini akan sangat menarik dalam penelitian di masa depan untuk memahami apa yang mungkin dilakukan mikrogen dan apakah mereka mungkin terlibat langsung dalam segala jenis penyakit," lanjut Vakirlis.

Kultur sel telah mengidentifikasi 44 dari 155 gen yang tampaknya terkait dengan cacat pertumbuhan, dan tiga lainnya dengan penanda DNA untuk penyakit termasuk distrofi otot, retinitis pigmentosa, dan sindrom Alazami.

Menetapkan signifikansi biologis mikrogen akan menjadi rumit. Bagaimanapun, hal ini karena pengujian eksperimental pada perkembangan manusia adalah ladang ranjau terkait etis.

Namun, para peneliti berharap mereka menemukan cara untuk menguji apa yang telah mereka temukan, dan mengungkap lebih banyak lagi hal di masa depan.

"Gen-gen ini bisa saja diabaikan karena sangat sulit untuk dipelajari. Tetapi saya pikir, ke depannya akan semakin disadari bahwa mereka perlu diteliti dan dipertimbangkan," kata penulis senior Aoife McLysaght, ilmuwan di Trinity College Dublin, Irlandia.

"Jika kita benar dengan apa yang kita pikir kita miliki di sini, ada banyak hal yang lebih relevan secara fungsional yang tersembunyi dalam genom manusia," tutupnya.

back to top