• Home
  • Berita
  • Mantan Bos Antariksa Rusia Ragukan NASA Pernah Mendarat di Bulan

Mantan Bos Antariksa Rusia Ragukan NASA Pernah Mendarat di Bulan

Redaksi
May 10, 2023
Mantan Bos Antariksa Rusia Ragukan NASA Pernah Mendarat di Bulan
Jakarta -

Mantan kepala badan antariksa Rusia (Roscosmos) Dmitry Rogozin kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Kali ini Rogozin meragukan NASA benar-benar bisa mendaratkan astronaut di Bulan.

Rogozin sendiri saat ini sudah tidak aktif di dunia antariksa sejak dipecat dari jabatannya sebagai pemimpin Roscosmos tahun lalu. Namun di tengah kesibukannya di garda depan invasi Rusia ke Ukraina, Rogozin juga masih sempat aktif di media sosial dan melontarkan opininya.

Pada akhir pekan lalu, lewat akun Telegram-nya Rogozin mempertanyakan apakah astronaut Amerika Serikat benar-benar mendarat di Bulan. Dalam postingannya, Rogozin mengatakan ia pernah meminta timnya di Roscosmos apakah NASA benar-benar mendaratkan belasan astronaut di bulan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an.

"Tidak jelas bagi saya bagaimana Amerika Serikat, pada tingkat perkembangan teknologi tahun 1960-an pada abad lalu, bisa melakukan apa yang masih belum bisa mereka lakukan sekarang?" tulis Rogozin dalam postingannya, seperti dikutip dari ArsTechnica, Rabu (10/5/2023).

Setelah mengeluarkan perintah itu, Rogozin mengaku menerima respons negatif dari akademisi dan penggemar NASA di Roscosmos yang tidak ingin memperburuk hubungan dengan badan antariksa AS di stasiun luar angkasa ISS.

Di akhir investigasinya, Rogozin mengatakan ia tidak percaya astronaut AS berhasil mendarat di Bulan, melainkan bahwa mereka berhasil menyusup ke pimpinan program luar angkasa Rusia.

Sementara soal bukti pendaratan astronaut di Bulan, Rogozin mengaku hanya diberikan buku yang ditulis oleh kosmonaut era Soviet Alexei Leonov. Padahal sebenarnya Roscosmos mengamati pendaratan astronaut pertama di Bulan dari jarak dekat.

Pada tahun 1969, bertepatan dengan peluncuran misi Apollo 11, Uni Soviet juga meluncurkan misi Luna 15 untuk membawa sampel Bulan ke Bumi. Misi Luna 15 berada di orbit Bulan bertepatan dengan kedatangan Apollo 11 dan saat Neil Armstrong dan Buzz Aldrin turun ke permukaan Bulan.

Bahkan saat kedua misi itu sama-sama berada di Bulan, NASA dan Soviet terus berkomunikasi agar wahana Luna 15 dan Apollo 11 tidak saling mengganggu komunikasi antara Bulan dan Bumi.

Ini bukan pertama kalinya Rogozin mengeluarkan pernyataan untuk memanas-manasi NASA. Saat masih menjabat sebagai kepala Roscosmos, Rogozin bahkan pernah mengancam bahwa Rusia akan mundur dari ISS dan membiarkan stasiun luar angkasa itu jatuh ke Bumi.



Simak Video "Kenalin! Ini 4 Astronaut NASA yang Bakal Terbang ke Bulan"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/vmp)
back to top