Lawan Rudal Hipersonik Rusia, AS Tambah Rudal Patriot di Ukraina
Sistem pertahanan udara Patriot yang dipasok Amerika Serikat ke Ukraina dipandang efektif dalam membendung rudal berteknologi hipersonik Kinzhal yang ditembakkan Rusia. Kabar baik untuk Ukraina, AS dilaporkan akan menambah Patriot ke Ukraina.
Seperti dikutip detikINET dari Newsweek, Senin (19/6/2023) AS akan memproduksi lebih banyak Patriot dan rencananya menambah 5 unit lagi ke Ukraina sampai akhir tahun 2024. Raytheon Technologies, kontraktor pertahanan AS yang membuatnya, juga akan meningkatkan produksi tahunan menjadi 12 Patriot.
"Kami sangat terkejut dengan keefektifannya," kata Greg Hayes selaku CEO Raytheon. Sejauh ini, AS telah menyediakan satu sistem Patriot ke Ukraina, dan satu unit lagi disediakan oleh Jerman dan Belanda.
Sistem patriot berperan krusial dalam pertahanan udara Ukraina melawan rudal Rusia. Ukraina mengklaim telah merontokkan banyak rudal Kinzhal yang ditembakkan Rusia.
Sedangkan Rusia menyebut salah satu Patriot rusak terkena Kinzhal. AS membenarkan kerusakan itu, akan tetapi diklaim sudah dapat diperbaiki dan Patriot sudah bisa beroperasi kembali.
Menurut Hayes, Ukraina telah mengubah perangkat lunak sistem Patriot agar dapat mencegat rudal hipersonik Rusia. Raytheon telah memproduksi lebih dari 240 unit Patriot sistemnya terus ditingkatkan.
Ukraina pun memuji kinerja Patriot, yang menurut Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov tiba di bulan April. "Langit Ukraina kita yang indah menjadi lebih aman karena sistem pertahanan udara Patriot telah tiba di Ukraina," cetusnya saat itu.
"Patriot adalah salah satu sistem pertahanan udara tercanggih di dunia, dan itu akan memberi Ukraina kemampuan jarak jauh yang penting untuk mempertahankan wilayah udaranya," kata seorang pejabat senior pertahanan AS.
Kinzhal sendiri diragukan benar-benar punya kecepatan supersonik, meski tetap berbahaya. Adapun Patriot juga punya kelemahan, yakni relatif statis alias tak mudah dipindahkan dan berpotensi rentan terhadap rudal berkecepatan tinggi. Selain itu, emisi radarnya yang kuat untuk melacak rudal juga bisa dimanfaatkan lawan untuk melacak lokasinya.
Simak Video "Jokowi Sebut Semua Negara Kesulitan Pupuk!"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)