Langit Maroko Berwarna Oranye Bak Akhir Zaman

Badai pasir yang melanda Marrakesh, Maroko membuat langit kota tersebut berwarna oranye kemerahan. Media setempat melaporkan satu orang tewas tertimpa pohon tumbang saat badai menerjang.
Video peristiwa yang terjadi pada Kamis (10/8) itu diposting di berbagai media sosial dan menjadi viral. Netizen menampilkan sejumlah penampakan langit tertutup kabut merah dan jalanan disinari cahaya oranye.
Dikutip dari Reuters badan meteorologi setempat menyatakan bahwa angin kencang yang mengoyak kota mencapai kecepatan hingga 80 kilometer per jam sehingga menumbangkan pepohonan.
"Seorang pemuda berusia 18 tahun kehilangan nyawanya setelah sebuah pohon tumbang menimpanya di daerah Belk Street dekat Jemaa el-Fna Square dan seorang pria lain nyaris tertabrak," demikian laporan media lokal yang dikutip dari TVP World.
Tak hanya badai pasir, Marrakesh yang merupakan tujuan wisata populer dan menampung lebih dari satu juta orang, saat ini sedang mengalami rekor gelombang panas. Suhu di Marrakesh tercatat melebihi 48 derajat Celcius pada siang hari.
Penyebab langit oranye kemerahan
Penampakan langit berwarna merah dan oranye kerap dihubung-hubungkan dengan akhir zaman atau kiamat. Padahal, peristiwa ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
Fenomena seperti ini disebut sebagai Mie Scattering atau Hamburan Mie, yaitu hamburan cahaya oleh partikel yang ukurannya sama dengan panjang gelombang cahayanya.
Buat kalian yang bingung mengapa namanya Hamburan Mie, penamaan ini diambil dari penemu teori yang menjelaskan teori hamburan cahaya tersebut, yaitu Gustav Adolf Feodor Wilhelm Ludwig Mie.
Langit menjadi berubah warna, terutama merah, oranye atau kuning, disebabkan cahaya Matahari terhalang sesuatu yang tebal. Dalam kasus langit oranye di Marrakesh, langit diselimuti tebalnya asap dan debu dari badai pasir.
Cahaya Matahari tidak bisa seluruhnya menembus debu, sehingga hanya gelombang panjang (kuning dan merah) yang bisa menembusnya, lalu dihamburkan oleh partikel-partikel asap. Maka, jadilah langit terlihat berwarna oranye atau merah kekuningan.
Simak Video "Waspada! Pertanian Jadi Sektor Paling Terdampak Perubahan Iklim"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)