Kota Mesir Kuno yang Tenggelam Ditemukan, Penuh Harta Karun

Institut Arkeologi Bawah Air Eropa (IEASM) menemukan kota kuno di lepas pantai Mesir. Mereka memperkirakan kota tersebut sudah berada di bawah air selama lebih dari seribu tahun.
Dari publikasi IEASM dalam laman resmi mereka tentang temuan di Mesir itu, temuan yang didapat oleh tim peneliti merupakan sisa-sisa kuil besar yang merupakan bangunan yang didedikasikan untuk Dewi Yunani, Aphrodite.
Seperti dikutip detikINET dari Independent, Sabtu (30/9/2023) tim peneliti juga menemukan sisa-sisa dari kuil Amun yang runtuh akibat sebuah bencana di masa lampau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frank Goddio, Presiden IESM menyatakan bahwa timnya sudah bekerja selama lebih dari dua dekade untuk mengungkap kota yang hilang itu. Menurutnya, momen ini menakjubkan karena banyak benda-benda yang ditemukan secara utuh.
"Sangat mengharukan ketika kita menemui benda-benda ini secara utuh meskipun sudah melewati berbagai bencana," ungkapnya
Kuil yang ditemukan diperkirakan berada di bawah air akibat rangkaian gempa bumi dan gelombang pasang yang terjadi di abad ke-8 Masehi. "Kuil ini merupakan sisa reruntuhan dari peristiwa bencana alam yang terjadi di pertengahan abad ke-2 sebelum Masehi," jelasnya.
Harta karun kota mesir kuno Foto: Independent |
Temuan bangunan yang didedikasikan untuk Dewi Yunani, Aphrodite ini memberi fakta baru bahwa masyarakat Yunani kuno diizinkan untuk tinggal dan beribadah di wilayah Mesir kuno. Wilayah itu kini merupakan daerah sekitar Teluk Aboukir, dekat Alexandria yang dulu didirikan oleh Alexander Agung.
Selain itu, tim peneliti juga menemukan berbagai 'harta karun' berbahan emas dan perak pada kuil yang mereka temukan di bawah air. Harta karun tersebut merupakan benda-benda yang digunakan dalam penobatan Firaun di masa lampau.
"Benda berharga ini berasa dari kuil yang sudah digali, ada benda untuk ritual berbahan dasar perak, perhiasan emas dan berbagai wadah marmer. Ini menjadi saksi kekayaan tempat ini (kuil) sebagai tempat yang suci dan ketaatan masyarakat pelabuhan di zaman itu," tambahnya.
Dalam penelitian kali ini, tim peneliti menggunakan teknologi geofisika terbaru yang memungkinkan tim peneliti untuk mendeteksi rongga dan benda yang terkubur di bawah tanah beberapa meter.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Harta Karun Lombok yang Dikembalikan Belanda Bernilai Triliunan Rupiah"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)