Korsel Ancam Denda Apple & Google Karena Dominasi Toko Aplikasi

Pada tahun 2021, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk mewajibkan Apple dan Google untuk mengizinkan sistem pembayaran alternatif.
Melansir dari Apple Insider menurut Reuters, Korea Communications Commission/Komisi Komunikasi Korea (KCC) kini telah mengeluarkan pemberitahuan kepada masing-masing perusahaan Apple dan Google, yang mengatakan bahwa mereka telah menyalahgunakan posisi dominan mereka di pasar aplikasi.
Secara khusus, KCC mengatakan dalam Laporan Pemeriksa bahwa dua perusahaan ini masih memaksa pengembang aplikasi untuk menggunakan sistem pembayaran tertentu, dan juga menyebabkan penundaan yang tidak adil dalam peninjauan aplikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pernyataan KCC dari laporan Reuters, regulator telah mengatakan kepada Apple dan Google untuk mengambil tindakan untuk memperbaiki hal tersebut, sembari mempertimbangkan apakah akan mendenda mereka atau tidak.
"Apa yang KCC sampaikan hari ini adalah pra-pemberitahuan dan kami akan meninjau dengan cermat dan mengirimkan tanggapan kami. Setelah keputusan tertulis final dibagikan kepada kami, kami akan meninjau dengan cermat untuk mengevaluasi tindakan selanjutnya," kata Google dalam sebuah pernyataan.
"Kami tidak setuju dengan kesimpulan yang dibuat oleh KCC dalam Laporan Pemeriksa mereka, dan percaya bahwa perubahan yang telah kami terapkan pada App Store telah sesuai dengan Undang-Undang Bisnis Telekomunikasi. Seperti yang selalu kami lakukan, kami akan terus bekerja sama dengan KCC untuk berbagi pandangan," kata Apple dalam sebuah pernyataan.
Tidak jelas apakah ada tenggat waktu tertentu yang telah ditetapkan bagi kedua perusahaan untuk menanggapi KCC. Namun, jika regulator memutuskan bahwa tanggapan apa pun tidak memadai, maka kedua perusahaan tersebut akan didenda.
Denda Apple bisa mencapai USD 15 juta atau sekitar Rp 235 miliar sedangkan Google bisa mencapai lebih besar yakni USD 35 juta atau sekitar Rp 549 juta.
Regulator belum merinci bagaimana mereka menghitung denda ini. Sudah menjadi hal yang umum bagi negara-negara untuk menjatuhkan denda kepada perusahaan-perusahaan teknologi besar dan angka denda tersebut terus meningkat.
Pada tahun 2011, Korea Selatan mendenda Apple atas dugaan pelacakan ilegal terhadap pengguna, tetapi dendanya di bawah USD 3.000 atau sekitar Rp Rp 47 juta.
Namun sepuluh tahun kemudian pada tahun 2021, Korea Selatan mendenda Google sebesar USD 177 juta atau sekitarp Rp 2,7 miliar karena dilaporkan menyalahgunakan dominasi ponsel pintarnya.
Simak Video "Tindakan Apple Terkait Radiasi iPhone 12 Disebut Tinggi"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/jsn)