Keterampilan Digital, Bekal Pemberdayaan Perempuan di Masa Modern

Pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi salah satu cara efektif menciptakan kesetaraan gender, yang itu semua dimulai dengan penguasaan keterampilan digital. Bagi kaum hawa, ini cara menguasai keterampilan digital sebagai bekal di masa depan.
Head of Education Ecosystem Telkom, Sri Safitri mengatakan, perempuan Indonesia harus mempersiapkan diri sejak sekarang pada keterampilan masa depan tersebut. Pemanfaatan aplikasi pembelajaran digital milik Telkom, Pijar Mahir, bisa menjadi solusi akan persoalan tersebut.
"Adapun keterampilan yang dibutuhkan tersebut antara lain digital marketing, digital business, product development, UI/UX, inovasi & kolaborasi digital, dan perencanaan keuangan," ujar Sri dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Rabu (12/10/2022).
Selain Pijar Mahir, aplikasi lainnya yang relevan adalah Pijar Kampus ICT Assessment (layanan konsultasi, master plan, dan peta jalan merealisasikan visi kampus dalam kerangka Smart Campus), Pijar Kampus Cloud/Suite (digitalisasi sistem manajemen sumber daya kampus secara daring), Pijar Camp (platform daring untuk akselerasi kompetensi mahasiswa hingga dosen dalam memenuhi kebutuhan industri).
Kemudian, level hulu untuk pendidikan dasar dan menengah, ada pula Pijar Belajar dan Pijar Sekolah. Pijar Belajar merupakan aplikasi digital yang berisi konten-konten pendidikan berisi buku pelajaran digital, video pembahasan, soal-soal latihan untuk SD - SMP - SMA, serta sertifikasi untuk membantu para siswa menentukan jurusan pada perguruan tinggi.
Telkom menyebutkan Pijar Sekolah merupakan platform pembelajaran digital yang mendukung pihak sekolah dengan di dalamnya ada ribuan konten digital, mulai dari buku digital interaktif, video pembelajaran, hingga laboratorium maya yang bisa dimanfaatkan siswa untuk mendukung mereka dalam belajar di sekolah.
Sri Safitri menjadi salah satu pembicara dalam Women Economic Forum (WEF) ke-74 yang digelar di Ubud, Bali pada 6-8 Oktober 2022 lalu ini diselenggarakan oleh WIN Womenpreneurs Indonesia Networks dan G100 Global Business Accelerator (sektor khusus dari G100 Club).
Selain Sri, pembicara lainnya adalah Bintang Puspayoga (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Diah Yusuf (Indonesia) Direktur WEF Indonesia, Harbeen Arora Rai (India) - Pendiri WEF, Pendiri G100, Yessie D. Yosetya (Indonesia) - Ketua G20 Empower, dan Hardiani Uli Silalahi (Indonesia) - Ketua W20.
Salah satu isu prioritas global G20 adalah tentang transformasi digital, pemulihan tatanan ekonomi global pasca pandemi menjadi lebih kuat, inklusif, dan kolaboratif dengan memanfaatkan digitalisasi sangat penting dalam mengatasi berbagai permasalahan umat manusia.
Founder WEF Dr. Harbeen Arora Rai mengatakan bahwa WEF berkomitmen terhadap kesetaraan gender melalui pemberdayaan ekonomi perempuan. WEF ini adalah platform global bagi para pemimpin dan pengusahaan perempuan yang membangun pengetahuan dan jaringan yang sinergi, serta terhubung ke ekosistem dukungan secara global, regional, dan lokal.
Setiap wanita yang berpartisipasi dalam forum ini belajar bagaimana bergerak maju dan berkembang, termasuk penyelenggaraan workshop di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia dan untuk mahasiswa agar lebih mengenal 'Cara Mengkomersilkan Ide Bisnis yang sejalan dengan SDG'. Sebagai hasil konferensi akan diserahkan memorandum melalui G20 Empower dan W20 sebagai mitra pendukung WEF ke-74 ini.
Sebagai bagian keterlibatan Indonesia Prima, WEF Ubud Bali 2022 mengundang Eksportir Indonesia untuk menjajaki kemungkinan ekspor ke Afrika Selatan, Taiwan, Filipina, India dan negara calon pembeli lainnya dengan melakukan Business Matching. Selain itu, acara ini juga mengundang UKM fashion dan kerajinan untuk berpartisipasi.