Kesaksian Mengerikan Sinematografer Nyaris Terperangkap di Bangkai Titanic

Hilangnya kapal selam Titan beserta 5 penumpangnya saat menyambangi bangkai Titanic mengundang simpati dari banyak orang, termasuk Per-Inge Schei. Sinematografer asal Norwegia ini mengaku paham betul kondisi yang terjadi lantaran dirinya pernah nyaris mengalami hal serupa.
Schei adalah salah satu dari segelintir orang yang telah melihat bangkai kapal Titanic dari dekat dan menghabiskan 36 jam di dasar laut pada tahun 1991 untuk memfilmkan film dokumenter IMAX Titanica . Namun, misinya sendiri mengalami kesulitan dan nyaris merengut nyawa Schei.
"Kami telah menggunakan banyak listrik saat kami syuting. Kapasitas baterai pun rendah, sesuatu yang kami alami selama persiapan untuk naik ke permukaan," kata Schei kepada NRK , sebuah perusahaan penyiaran Norwegia.
Ini berarti kru harus mematikan semua peralatan listrik dan duduk dalam gelap di dasar laut di hamparan puing-puing Titanic. Mereka minum teh untuk menjaga diri tetap hangat.
"Ideanya adalah memberi waktu baterai untuk menyeimbangkan diri. Suasana hening dan tidak banyak pembicaraan di dalam kapal selam," kata Schei.
[Gambas:Twitter]
Schei dan teman-temannya menunggu satu jam sebelum mereka menghidupkan kembali kapal selam dan dapat kembali ke permukaan. Sinematografer itu percaya dia beruntung tidak terjebak di dasar laut karena ada banyak puing-puing di sekitar bangkai kapal.
"Ada begitu banyak lumpur di laut dan arus kecil di bagian bawah. Dalam sekejap mata kami harus diam karena kami tidak bisa melihat apa-apa, dan harus menunggu sampai air menjadi jernih lagi," katanya seperti dilansir dari Petapixel.
"Tidak butuh waktu lama sebelum Anda tidak melihat apa-apa. Lumpur dasar laut tampak seperti asap pekat karena baling-baling. Kami sampai ke permukaan dengan beberapa peralatan yang rusak setelah bertabrakan dengan puing-puing."
Karena itu Schei turut khawatir pada awal kapal selam Titan yang masih hilang hingga kini.
"Mereka pasti merasa marah dan panik. Dalam situasi seperti itu, mereka seharusnya tenang, tapi mungkin mereka tidak," katanya.
"Meskipun mereka memiliki udara selama 96 jam, itu adalah udara yang sama yang dibersihkan dari karbon. Oleh karena itu, ini tidak optimal. Saya tidak tahu seberapa baik mereka berpakaian, tapi akan cukup lembab di sana. Dengan suhu 1-2 derajat [Celcius], ini bisa menjadi dingin," pungkasnya.
Simak Video "Kapal Penjelajah Titanic yang Hilang Diklaim Bisa Akses Kedalaman 4.000 M"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)