Karyawan Meta Bingung Wujudkan Ambisi Metaverse Zuckerberg

Sudah setahun berlalu sejak Mark Zuckerberg mengubah nama Facebook menjadi Meta untuk menandakan transisinya menjadi perusahaan metaverse. Tapi karyawan Meta sepertinya masih belum memahami arah baru perusahaan dan ambisi Zuckerberg mewujudkan metaverse.
The New York Times baru saja merilis laporan tentang ambisi baru Meta dan Zuckerberg menjelang event Meta Connect 2022. Dalam event ini, Meta diprediksi akan meluncurkan perangkat headset virtual reality (VR) terbarunya.
New York Times membagikan beberapa informasi internal terkait kemajuan bisnis metaverse Meta yang mendapat sambutan dingin dari karyawan. Sebut saja John Carmack, mantan CTO Oculus, perusahaan yang diakuisisi Facebook pada tahun 2014.
Dalam wawancara podcast beberapa bulan yang lalu, Carmack mengaku 'sakit perut' melihat Meta menghabiskan banyak uang untuk bisnis metaverse-nya. Tahun lalu, divisi AR dan VR di Meta mengalami kerugian hingga USD 10 miliar.
Tidak sampai di situ, dari survei yang dilakukan oleh Blind yang melibatkan 1.000 karyawan Meta menemukan hanya 58% responden yang mengaku memahami ambisi metaverse Zuckerberg.
Selain itu, New York Times juga melaporkan karyawan Meta diminta untuk melakukan rapat tim menggunakan aplikasi metaverse Horizon World. Tapi banyak karyawan Meta yang tidak memiliki headset VR atau belum mengaktifkannya, sehingga banyak yang buru-buru membeli headset VR sebelum ketahuan manajer.
Vice President of Metaverse di Meta Vishal Shah bahkan pernah menuangkan kekecewaannya di forum diskusi internal karena banyak karyawan Meta yang tidak menggunakan aplikasi Horizon Worlds, seperti dikutip dari Mashable, Selasa (11/10/2022).
Karyawan Meta juga banyak yang mengeluhkan tingginya angka turnover karyawan dan pergantian formasi karyawan mengikuti prioritas Zuckerberg yang berubah.
Beberapa karyawan Meta juga menyebut proyek metaverse perusahaan sebagai 'M.M.H' atau 'make Mark happy', merujuk pada ambisi pribadi Zuckerberg untuk mengembangkan dunia metaverse.
Meski ambisi metaverse-nya terus dikritik dari luar dan dalam, Meta sepertinya tidak akan mengubah haluan perusahaan dalam waktu dekat. Mereka akan meluncurkan headset VR Quest Pro yang paling baru dan lebih canggih.
Selain itu aplikasi Horizon Worlds juga terus diperkaya dengan fitur baru untuk membantu kreator mendapatkan uang. Aplikasi metaverse ini sudah memiliki 300.000 pengguna per Februari 2022.