• Home
  • Berita
  • Jurus Telkom Pakai Logee Trans Atasi Masalah Klasik Bisnis Logistik

Jurus Telkom Pakai Logee Trans Atasi Masalah Klasik Bisnis Logistik

Redaksi
Dec 05, 2022
Jurus Telkom Pakai Logee Trans Atasi Masalah Klasik Bisnis Logistik

Potensi bisnis logistik dinilai sangat besar saat ini meskipun mempunyai sejumlah masalah klasik. Persoalan itu yang membuat Telkom mengeluarkan jurus baru dengan menghadirkan solusi terbaru di Logee Trans.

Logee Trans yang merupakan platform ekosistem digital logistik di bawah umbrella brand Leap Telkom, menghadirkan inovasi dalam layanan terbarunya memberikan layanan Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) Residence.

Dumoli HM Sirait selaku Tribe Leader Logee Transport, eksportir dan importir dapat mengatasi seluruh prosedur kepabeanan secara mudah melalui digital, yang setelahnya dirampungkan oleh Logee dalam memesan transportasi kargo, urusan gate pass ekspor/impor peti kemas, dan aneka kebutuhan lainnya.

"Dengan Logee PPJK Residence, kami menuju layanan ekosistem digital yang end to end. Semua kami berikan ke pengguna korporasi dari hulu ke hilir, cukup sentuh aplikasi Logee, maka produknya bisa kami bantu ekspor-impor secara efektif dan prediksi kami mengefisiensikan bea 5 sampai 10%," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/12/2022).

Efektif dikarenakan pengurusan semuanya tak perlu lagi datang dari satu meja/kantor ke meja/kantor lainnya. Bahkan, klien bisa memantau secara online dan riil time sudah sampai sejauh mana barang tersebut tengah dikirimkan. Cara ini lah yang membuat penurunan bea logistik bisa diraih melalui aplikasi Logee.

"Bahkan, sebenarnya bisa lebih dari 10% sekiranya kami diinfokan berapa bea riil pengusaha eksportir importir. Ini memang rahasia dapur mereka jadi tidak mudah. Tapi dengan PPJK Residence ini, semuanya sudah serba digital pengurusannya, kami optimistis klien dimudahkan dan dimurahkan segalanya," katanya.

Lebih lanjut, Dumoli mengatakan, aplikasi Logee menyediakan fitur yang bisa diandalkan pemilik kargo dengan pemilik armada truk guna menginput dan menyimpan rute pengiriman rutin.

Kemudian juga mampu mengestimasi waktu kiriman tiba, menjadwalkan pengiriman secara berkala, melacak muatan yang dikirim, metode pembayaran yang beragam, sampai pelaporan order kiriman (baik format excel maupun PDF).

Sebagai aplikasi, kata dia, Logee Trans menyasar perusahaan-perusahaan yang ingin dimudahkan dalam pengiriman barang, dan juga para pemilik armada yang menginginkan kemudahan mendapatkan order untuk meningkatkan produktivitas bisnis, efisiensi dan efektivitas.

Karenanya, selain aplikasi pengembangan aplikasi diklaim yang user friendly, Logee Trans juga fokus pada model bisnis dan skema pembayaran yang saling menguntungkan, khususnya dalam industri 4.0 di segmen pengangkutan barang.

Sejauh ini, Logee Trans menggandeng PT Matrix Logistic Indonesia sebagai mitra PPJK-nya. Simultan, satu BUMN di bidang PPJK juga tengah dijajaki, sehingga klien nanti tinggal menggunakan layanan kepabeanan di platform Logee, untuk bisa memilih salah satu dari dua rencana mitra tetap PPJK tersebut.

Inisiatif layanan baru ini semakin memperkuat Logee sebagai platform pengurusan kontainer end to end secara digital, di mana adanya peluang dalam sinergi BUMN yang sebagai piloting, Logee bersama PTPN VIII akan mencoba melakukan layanan PPJK residence ini dalam kesempatan pertama sebagai awal implementasi.

"Bagi kami juga lebih pede lagi untuk jemput bola ke klien karena kami sudah punya segala layanan yang umumnya dibutuhkan perusahaan, klien tahu beres karena Logee urus semuanya. Logee lebih atraktif dan kami siap berkompetisi dengan baik sekalipun kami ini lahir dari perusahaan platform bukan perusahaan logistik," katanya.

Dumoli mengatakan, komitmen sinergi antar BUMN juga membuatnya siap tancap gas setelah dibekali menu PPJK Residence ini. Sebab, konsep digital simplicity dan efficiency work process ini diyakini dicari perusahaan serta sesuai dengan tren global pada aplikasilogistik.

back to top