Johnny G Plate, Kader Partai Jadi Menkominfo Lalu Ditahan
Johnny G Plate ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Kabinet. Ia dilantik pada Oktober 2019, menggantikan Rudiantara. Seperti apa rekam jejaknya sampai kemudian jadi tersangka dan ditahan?
Sebelum berkecimpung di dunia politik, Johnny G Plate dikenal sebagai pengusaha. Di awal 1980-an, dia memulai bisnisnya di bidang alat-alat kebutuhan perkebunan.
Sukses di bidang tersebut, pria kelahiran Ruteng, Flores, NTT, 10 September 1956 ini bersama koleganya memperluas bisnisnya ke bidang transportasi penerbangan dan sempat menjadi bagian dari bisnis maskapai Air Asia.
Selanjutnya, Johnny mulai tertarik berkiprah di panggung politik. Bergabung dengan Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI) menandai awal karir politiknya. Ia sempat dipercaya sebagai Ketua Mahkamah PKDI hingga 2013. Setelah itu, Johnny pindah ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Pada Pemilu 2014, dia terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Nasdem mewakili Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur I setelah memperoleh 33.704 suara.
Suami dari Maria Ana ini duduk di Komisi XI mengawal bidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan, dan lembaga keuangan non bank.
Bersamaan dengan itu, karirnya di Nasdem pun menanjak. Di 2017, Johnny ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menjadi Sekjen yang baru untuk meneruskan periode 2013-2018.
Ia pun ditunjuk menjadi Menkominfo sejak 2019. Dalam perjalanannya, terjadi kasus korupsi dalam proyek BTS 4G. Setelah dilakukan beberapa kali pemeriksaan, Menkominfo Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Riwayat Pekerjaan
1982-1992, PT. Anugrah Group, Finance Department
1992-1996, PT. Anugrah Group, Operation Manager
1996-1998, PT. Dwipangga Group, Deputy President
1998-2000, PT. Gajendra Adhi Sakti, Direktur Utama
2005-2011, PT. PJB Power Service, Komisaris
2005-2013, Bima Palma Group, Group CEO
2005-2013, PT. Air Asia, Komisaris
2006-2013, PT. Mandosawu Putratama Sakti, Chairman
2007-2013, PT. Ayan Indonesia, Komisaris Utama
2012-2013, PT. Air Asia Investama, Direktur Utama
Pendidikan
1962-1968, SD, SDN 1 Reo, Manggarai
1968-1971, SLTP, SMP St. Pius XII Kisol, Manggarai
1971-1974, SLTA, SMAN 1 Ruteng, Manggarai
Taruna Akademi Ilmu Pelayaran RI (AIP)
1981-1986, S1, Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta
Perjalanan Politik
1980-1985, PMKRI, Anggota, Jakarta
1980-1985, Menwa Batalyon XI Mahajaya, Anggota, Jakarta
1985-2013, PMKRI, Anggota Dewan Pertimbangan, Jakarta
2010-2013, PKDI, Ketua Dewan Pertimbangan, Jakarta
2012-2013, PDKI, Ketua Mahkamah, Jakarta
2010-2013, Dewan Kehormatan, ISKA, Jakarta 2012-2015, Presidum Pusat Pemuda Katolik, Penasehat Awam, Jakarta
Ketua Departemen Energi SDA dan Lingkungan Hidup DPP NasDem
Simak Video "Kejagung: Tak Tertutup Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Korupsi BTS "
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
