• Home
  • Berita
  • Joe Biden Ingin Elon Musk Diawasi, Ada Apa?

Joe Biden Ingin Elon Musk Diawasi, Ada Apa?

Redaksi
Nov 11, 2022
Joe Biden Ingin Elon Musk Diawasi, Ada Apa?

Presiden AS Joe Biden menyebut Elon Musk layak diselidiki karena mengakuisisi Twitter. Apa penyebabnya?

"Saya pikir kerja sama dan/atau hubungan teknis Elon Musk dengan negara lain layak untuk dilihat lebih lanjut," kata Biden, dalam sebuah konferensi pers.

Ini adalah jawaban Biden atas pertanyaan mengenai apakah Musk bisa dianggap sebagai ancaman keamanan nasional, dan akuisisi Twitter dengan bantuan seorang konglomerat Arab Saudi layak diinvestigasi oleh pemerintah AS.

"Apakah ia melakukan sesuatu yang layak atau tidak, saya tidak menyebut seperti itu. Saya hanya menyebut kalau mereka layak untuk dilihat lebih lanjut," jelasnya.

Sebelumnya pihak Gedung Putih sudah menepis isu yang menyebut pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk melakukan investigasi terhadap beberapa perusahaan Musk, termasuk Twitter, atas dasar keamanan nasional.

Salah satu isu yang berkembang dari akuisisi Twitter adalah anggapan bahwa dengan bantuan dari negara tertentu, Musk bisa saja mendapat tekanan untuk mengekang kebebasan berpendapat di dunia maya.

Musk sendiri sebelumnya sudah melontarkan sejumlah pernyataan terkait sejumlah isu internasional yang membuatnya dikecam. Misalnya, ia menyarankan kalau ketegangan antara China dan Taiwan bisa diselesaikan dengan memberikan sejumlah kewenangan ke China untuk mengatur Taiwan.

Ia pun pernah menyarankan agara Ukraina menyerahkan Crimea ke Rusia, dan menyebut SpaceX tak bisa terus membiayai operasional Starlink di Ukraina, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (10/11/2022).

Sebagai CEO dari sejumlah perusahaan besar, Musk tampaknya punya kedekatan dengan beberapa negara, termasuk China. Di negara tersebut, Tesla punya satu pabrik di Shanghai, yang memproduksi setengah jumlah total Tesla yang dijual pada 2021.

Kemudian dalam mengakuisisi Twitter, Musk tentu tidak menggunakan uangnya sendiri. Melainkan mendapat pinjaman dari banyak pihak, termasuk investasi dari seorang konglomerat asal Arab Saudi.

Kedekatan Musk dengan negara-negara inilah yang memunculkan asumsi kalau ia bisa saja mengekang kebabasan berpendapat di dunia maya karena mendapat tekanan dari pihak tertentu.

back to top