Jangan Pernah Google Gejala Sakit yang Kamu Rasakan!

Sudah hal yang umum untuk menanyakan banyak hal ke Mbah Google, tapi bukan berarti Google punya semua jawabannya. Salah satunya adalah mencari tahu penyakit yang kamu idap hanya mengandalkan pencarian di mesin pencarian.
Ada sejumlah alasan mengapa kamu tidak disarankan Googling gejala sakit yang kamu rasakan. Sebaiknya jangan lagi deh, mending ke dokter langsung untuk mengetahui jawaban pastinya.
Memangnya kenapa? Berikut ini dirangkum detikINET dari Noorani Medical Center.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3 Alasan tidak cari gejala sakit di Google
Ada tiga alasan tidak cari gejala sakit di Google:
1. Penyakit itu rumit
Salah satu alasan terbesar adalah beberapa gejala bisa mirip-mirip antara satu penyakit dengan penyakit lain. Tingkat keparahannya juga berbeda-beda. Tanpa ilmu dan pelatihan yang cukup, ditambah ketidakmampuan memahami konteks, hampir tidak mungkin untuk menemukan penyebab utamanya.
Misalnya nih, kamu mengalami hidung berair, batuk dan sakit kepala. Gejala-gejala ini ternyata hadir juga di beragam penyakit seperti flu, pneumonia, COVID-19 bahkan kanker paru-paru. Mungkin besar kemungkinannya kamu hanya mengalami alergi atau pilek, tapi tanpa pelatihan medis bertahun-tahun, kamu tidak bisa mendiagnosis penyakitmu dari gejala-gejala yang ada.
2. Yang ada malah cemas
Kadang, ketika melakukan pencarian di mesin pencari, kamu akan menemukan deretan kemungkinan terburuk yang belum tentu benar. Contohnya, kamu sebenarnya mengalami hidung berair karena alergi, tapi karena googling kamu malah kepikiran penyakit lain yang lebih berbahaya seperti COVID-19.
Daripada cemas, lebih baik pergi ke dokter untuk mengetahui penyebab aslinya. Selain tidak lagi cemas, kamu juga bisa dengan segera menyingkirkan gejala-gejala tersebut menggunakan pengobatan yang tepat.
3. Kamu (mungkin) bukan dokter
Jika kamu bukan seorang dokter, ada baiknya untuk tidak mencari gejala di Google agar bisa mengira-ngira penyakit yang kamu alami. Selain karena dokter punya ilmunya, kamu juga tidak tahu serangkaian tes apa yang dibutuhkan untuk menentukan diagnosis.
Google Bakal Hapus Riwayat Lokasi Pengguna di Google Maps
Google Bakal Hapus Riwayat Lokasi Pengguna di Google Maps
(ask/ask)