• Home
  • Berita
  • iPhone Hampir Jadi Produk Gagal Total, Ini Kisahnya

iPhone Hampir Jadi Produk Gagal Total, Ini Kisahnya

Redaksi
Oct 09, 2022
iPhone Hampir Jadi Produk Gagal Total, Ini Kisahnya

iPhone pertama kali dipamerkan oleh Steve Jobs 15 tahun yang lalu. Tentu saja saat ini iPhone menjadi salah satu perangkat paling berpengaruh di dunia.

Tapi saat dirilis 15 tahun yang lalu, tidak banyak yang memperkirakan iPhone akan menjadi sebesar sekarang. Yang ada di pikiran orang-orang saat itu adalah iPhone merupakan ponsel mahal yang hanya tersedia lewat satu operator AT&T di Amerika Serikat.

Popularitas iPhone kini mengantarkan Apple menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. Tapi ternyata ada tiga hal yang bisa membuat Apple menjadi produk gagal di tahun pertamanya, yaitu:

Seperti dikutip detikINET dari Inc, saat iPhone diluncurkan tahun 2007, ponsel pintar itu hanya memiliki 16 aplikasi. Toko aplikasi seperti App Store belum dilahirkan dan satu-satunya aplikasi pihak ketiga yang tersedia adalah Google Maps yang fungsinya terbatas karena iPhone tidak memiliki GPS.

Awal tahun 2008 barulah Steve Jobs setuju untuk membuat toko aplikasi di mana pengembang bisa mendaftarkan aplikasi buatannya. Keputusan itu kemudian menjadi salah satu kebijakan bisnis paling penting dalam sejarah Apple.

Kini App Store dan iPhone menjadi salah satu ekosistem yang tidak bisa terpisahkan. Kombinasi ini berhasil menyumbangkan lebih dari setengah seluruh pendapatan Apple.

Saat demo produk pada tahun 2006, prototipe iPhone didera banyak masalah. Software-nya penuh bug dan tidak bisa menjalankan banyak fungsi.

Jobs kemudian mengatakan kepada timnya, "Kami belum memiliki produknya. Dia menyuruh semua teknisinya, yang semuanya bekerja secara rahasia, untuk memperbaiki semua hal yang bermasalah.

Itu merupakan fase yang penuh tekanan bagi Apple dan Jobs, tapi mereka memiliki tenggat waktu yang sangat ketat. Mereka harus menghadirkan iPhone atau setidaknya produk yang bisa didemokan di event MacWorld yang berlangsung pada 9 Januari 2007.

Jika mereka gagal, iPhone mungkin tidak akan membawa Apple menjadi perusahaan paling menguntungkan dan bernilai di seluruh dunia.

Sebelum iPhone hadir, operator telekomunikasi di AS bisa mendikte fitur apa saja yang ada di ponsel. Tidak hanya itu, ponsel juga hadir dengan banyak bloatware yang diinstal oleh operator untuk mendapatkan pemasukan tambahan.

Jobs kemudian meyakinkan AT&T (yang saat itu bernama Cingular) untuk menjadi operator eksklusif iPhone. Sebagai gantinya, Apple akan menerima USD 10 per bulan per pelanggan, sekaligus memegang kontrol penuh terhadap desain iPhone.

Ia bahkan berhasil meyakinkan AT&T untuk mengembangkan fitur baru bernama visual voicemail yang menjadi fitur eksklusif untuk iPhone.

Jika Apple tidak berhasil menggaet AT&T, kemungkinan iPhone tidak akan ada. Apple tidak memiliki jaringan selulernya sendiri dan kemungkinan Jobs ingin terus mempertahankan visinya untuk iPhone.

back to top