Ilmuwan Yakin Bulan Bisa Jadi Tujuan Kolonisasi Manusia Berikutnya

Temuan terbaru menunjukkan bahwa kehidupan di Bulan mungkin lebih memungkinkan daripada yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya. Data terbaru dari misi Chandrayaan-3 milik Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) menunjukkan keberadaan es air tepat di bawah permukaan Bulan di wilayah kutub Bulan.
Bukti Baru Es Air di Wilayah Kutub Bulan
Selama beberapa dekade, wilayah kutub Bulan diduga menyimpan es air. Luas dan lokasi pasti es ini masih belum jelas. Penelitian awal, termasuk dari misi Apollo NASA, difokuskan pada wilayah ekuator, jauh dari kutub. Penelitian ini menggunakan pengukuran suhu yang menunjukkan permukaan Bulan terlalu panas untuk air agar bisa ada dalam bentuk padat.
Namun, pengukuran baru dari ChaSTE (Chandrayaan-3 Surface Thermo-physical Experiment) di wahana pendarat Vikram ISRO telah memberikan gambaran yang lebih rinci. Setelah mendarat di kutub selatan Bulan pada 2023, wahana ChaSTE mengukur suhu permukaan di wilayah datar dan miring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anehnya, area miring yang membelakangi Matahari ternyata jauh lebih dingin daripada perkiraan, sehingga memberikan kondisi ideal bagi terbentuknya dan terakumulasinya es air di dekat permukaan.
Keberadaan Es Cair Ubah Masa Depan Eksplorasi Bulan
Air sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, dan ketersediaannya di Bulan dapat mengubah cara kita menjelajahi Bulan secara drastis. Air tidak hanya dapat digunakan untuk minum, tetapi juga dapat dipecah menjadi oksigen untuk bernapas dan hidrogen untuk bahan bakar roket. Hal ini membuka kemungkinan misi yang lebih mandiri, sehingga mengurangi ketergantungan pada pasokan dari Bumi.
Studi terbaru menyoroti beberapa wilayah di Bulan, terutama di dekat Kutub Selatan, yang kaya akan es. Wilayah-wilayah ini, dengan suhu yang cukup rendah untuk mendukung keberadaan es air, dapat menjadi target utama bagi misi-misi bulan di masa mendatang.
Program Artemis NASA telah menetapkan target untuk mendarat di dekat wilayah ini. Jika es air mudah diakses, es tersebut dapat menyediakan sumber air yang berkelanjutan, sehingga memungkinkan untuk tinggal lebih lama di Bulan.
Misi Artemis NASA
Program Artemis NASA berencana mengembalikan astronaut ke Bulan dan membangun keberadaan yang berkelanjutan pada 2030-an. Penemuan es air di kutub selatan Bulan dapat berdampak signifikan terhadap keberhasilan misi ini. Jika es dapat diakses, es tersebut dapat digunakan untuk air minum, produksi oksigen, dan bahkan bahan bakar roket-yang akan mengurangi biaya dan kompleksitas pengangkutan sumber daya dari Bumi.
Misi Artemis menargetkan wilayah yang dekat dengan kutub selatan Bulan, tempat es cair yang baru ditemukan kemungkinan melimpah. Es tersebut dapat memainkan peran penting dalam membangun keberadaan manusia yang lebih permanen, yang merupakan salah satu tujuan utama program ini.
Dengan kemungkinan pemanfaatan sumber daya in-situ, para astronaut dapat hidup di darat, membuat Bulan menjadi lokasi yang lebih layak untuk eksplorasi dan hunian yang diperluas.
Video: Melihat dari Dekat Permukaan Bulan yang Diabadikan Blue Ghost
Video: Melihat dari Dekat Permukaan Bulan yang Diabadikan Blue Ghost
(rns/rns)