• Home
  • Berita
  • IDC: Samsung Penguasa di Indonesia, Infinix cs Geser Realme

IDC: Samsung Penguasa di Indonesia, Infinix cs Geser Realme

Redaksi
Sep 05, 2023
IDC: Samsung Penguasa di Indonesia, Infinix cs Geser Realme
Jakarta -

Perusahaan riset IDC kembali merilis laporan pasar handphone (HP) di Indonesia sepanjang kuartal kedua 2023. Samsung dinobatkan sebagai penguasa dan ada kejutan Infinix cs menggeser Realme.

Samsung menjual 1,9 juta perangkat selama periode April hingga Juni 2023. Ini membuat raksasa teknologi asal Korsel menguasai 20,8%.

Kendati jumlah pengapalan sama dengan Q2 2022, IDC menilai pertumbuhan Samsung minus -3,4%. Sepanjang periode tersebut mereka kuasai 20,2% berada di posisi kedua.

Oppo kini berada di posisi kedua dengan market share 17,6%. Vendor HP asal China ini mengapalkan 1,6 juta unit.

Angka ini merosot dari 2 juta unit di Q2 2022. Karena itu IDC mengkalkulasi pertumbuhan Oppo minus 19,8%.

Vivo diperingkat ketiga dengan jumlah pengapalan 1,5 juta. Ini membuat pangsa pasarnya 16,5% dengan tingkat pertumbuhan tahunan 13,1%.

Xiaomi ada di posisi keempat dengan market share 14,7% dengan jumlah pengapalan 1,3 juta. Angka tersebut menurun 1,5 juta di Q2 2022 sehingga pertumbuhan tahunannya -11,8%.

Realme terdepak dari posisi kelima digeser oleh Transsion. Ini adalah induk perusahaan brand Infinix, Tecno dan Itel.

Selama Q2 2023, Transsion mengapalkan 1,2 juta, naik dari 1,1 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Ini membuatnya menguasai 13,4% dengan nilai pertumbuhan 12,3%.

Pasar HP Indonesia di Q2 2023 versi IDC Foto: IDC

Pasar HP di Indonesia Menurun

IDC melihat ponsel pintar Indonesia mengalami penurunan selama delapan kuartal berturut-turut pada 2Q23. Kendati begitu secara musiman tumbuh 13,8% quarter-over-quarter (QoQ), menjadi 8,9 juta unit.

Pertumbuhan di segmen entry level membantu penurunan year-over-year (YoY) menjadi satu digit karena sebagian besar pemain utama meningkatkan pengiriman mereka di sektor ini.

Hasilnya, pangsa pasar HP 4G kembali naik menjadi 86% dari 82% pada kuartal sebelumnya. Sementara HP 5G turun sebesar 4,3% YoY untuk pertama kalinya sejak kemunculannya pada tahun 2020.

HP dengan harga lebih tinggi di segmen >US$ 600 atau Rp 9 juta tumbuh 71% YoY, karena Samsung dan Apple bertarung sengit di segmen tersebut.

"Adopsi HP 5G berjalan lambat karena adanya tantangan baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Pangsa HP 5G masih sangat kecil dibandingkan HP 4G. Meskipun harganya lebih terjangkau, rekanan 4G mereka sering kali memiliki spesifikasi yang jauh lebih baik dengan harga yang serupa. Karena konektivitas 5G masih terbatas pada area tertentu saja, fitur 5G belum cukup memberikan daya tarik bagi calon konsumen baru," kata Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst di IDC Indonesia.

"Tingkat penetrasi ponsel pintar 5G yang rendah menyebabkan perusahaan telekomunikasi tetap berhati-hati dalam investasi 5G mereka, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya dan tingkat pengembalian secara keseluruhan," tambahnya.



Simak Video "Oppo Puncaki Penjualan Smartphone di Indonesia Kuartal II-2023"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/fay)
back to top