Hasil Wakil RI di IESF Bali 2022 Hari Ini: Dota 2 & CS:GO Turun ke Lower

Hari keenam IESF 14th World Esports Championships Bali 2022 resmi usai. Dua perwakilan Indonesia di cabang game Counter-Strike: Global Offensive dan Dota 2, mengalami kekalahan.
Keduanya harus rela turun ke lower bracket, yang mana di sini hanya memberikan satu nyawa saja. Artinya jika Sang Garuda kalah pada pertandingan selanjutnya, maka langsung gugur dan tak bisa melanjutkan perjuangannya di kompetisi esports terbesar di dunia tersebut.
Untuk tim yang mewakili Tanah Air di Counter-Strike: Global Offensive, akan bertemu antara Vietnam atau Mongolia. Sedangkan Rafli 'Mikoto' Rahman dan kawan-kawan, bakal berhadapan dengan Kazakhstan di nomor pertandingan Dota 2 pada tanggal 8 Desember 202 siang hari.
Untuk format pertandingan dari kedua game tersebut, yakni Best of 3 (Bo3). Jadi setiap tim harus mengamankan dua game, bila ingin dinyatakan pemenang dan lanjut ke laga berikutnya.
Sedikit rekap untuk hari ini, di mana sebenarnya Indonesia sendiri sudah sempat mendominasi jalannya pertandingan dengan mengumpulkan skor 6-0. Akan tetapi, menjelang babak pertama berakhir, Makedonia Utara mampu membalikkan keadaan.
Mau tak mau, Sang Merah Putih harus menerima kekalahan dengan skor akhir 7-16. Nah, berbeda bila dibandingkan babak kedua.
Ternyata kemenangan sebelumnya, memberikan pecutan semangat kepada Makedonia Utara. Mereka mampu mengungguli game ini, yang sukses mengamankan skor 2-8.
Kendati demikian, Indonesia tak tinggal diam dan mencoba untuk menyusul. Namun di tengah keseruan yang ditampilkan oleh kedua tim, salah satu punggawa Sang Garuda mengalami kendala non-teknis, sehingga gameplay menjadi tidak maksimal.
Alhasil, anak-anak asuh Andrew Joseph harus tunduk dari juara tahun lalu. Namun perjalanan Tim Nasional (Timnas) Indonesia belum berakhir, karena masih ada laga di lower bracket.
Sekarang beralih ke game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA), yang begitu populer di kalangan gamer PC, Dota 2. Nasib serupa juga harus dirasakan oleh Timnas, karena terkena comeback oleh Filipina.
Berdasarkan hasil pantauan detikINET di Youtube Garudaku ESI, game satu sudah berhasil diamankan Indonesia. Sayangnya Filipina tak hilang asa, dan tetap berjuang hingga memenangkan game kedua.
Pertandingan pun semakin sengit, kala game ketiga berjalan hingga lebih dari 50 menit. Posisi kedua tim sendiri sudah sama-sama kuat dan tebal dari masing-masing hero.
Jual beli serangan sering terjadi di berbagai lane, entah top, bot, maupun mid. Berulang kali pemain dari kedua tim, menyuguhkan mekanik permainan yang luar biasa.
Puncaknya pada saat Indonesia menghancurkan tower depan di mid lane. Kemudian berlanjut dua barrack dan satu tower pelindung base utama milik Filipina.
Keseruannya semakin terlihat, setelah Naga Siren yang digunakan oleh salah satu roster Filipina, Akashi, berhasil terbunuh. Kemudian tanpa pikir panjang dirinya melakukan buyback, agar bisa langsung melanjutkan pertempuran.
Usaha hidup kembali yang dilakukan Akashi pun membuahkan hasil. Dirinya memang sudah terlanjur sangat kuat, hingga sulit ter-pick off bila momen one by one terjadi.
War di mid lane pun akhirnya usai, saat seluruh pemain Indonesia berhasil ditumbangkan. Alhasil, anak-anak asuh Adit Rosenda itu harus mengakui ketangguhan lawannya, dan berakhir turun ke lower bracket.