Gegara Korupsi, Proyek BTS 4G Menyusut Menjadi 5.600 Titik

Di awal pengadaan pembangunan base transceiver station (BTS) 4G, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan 7.904 BTS 4G. Tetapi gara-gara adanya kasus korupsi, proyek itu kemudian menyusut menjadi 5.600 BTS 4G.
Dirut Bakti Fadhilah Mathar mengungkapkan perubahan jumlah BTS 4G yang akan dibangunnya di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) tersebut.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) pada tahun 2016, ada 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia. Sementara itu, 12.548 desa dan kelurahan masih belum terjangkau jaringan 4G.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daerah blankspot alias tidak ada sinyal internet itu dibagi dua penugasannya. Untuk wilayah 3T dikerjakan oleh Bakti, sedangkan daerah komersil digarap operator seluler. Pada akhirnya saat pengadaan BTS 4G pada 2020, Bakti menyasar 7.904 titik yang dibagi dua tahap pengerjannya.
"Di awal 2020, total di 3T itu ada 12 ribu, di mana tiga ribu di antaranya ditangani oleh komersil dan 9.113 itu dibangun oleh Bakti. Karena sudah penambahan pembangunan Bakti sudah ada di 1.682 desa, jadi makin berkurang. Jadi muncul 7.904," tutur Fadhilah di kantor Bakti Kominfo, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Namun dalam perjalanannya, proyek ini tersandung masalah hukum karena terjadi korupsi BTS 4G yang menyeret nama mantan Menkominfo Johnny G. Plate hingga Dirut Bakti Anang Achmad Latif.
Proyek BTS 4G itu pun kemudian dikaji kembali. Hasilnya, target pembangunan infrastruktur telekomunikasi itu menurun dari awal perencanaanya.
"Temuan di lapangan, ditemukan ada lokasinya komersil atau operator sudah hadir, jadi semakin berkurang. Pada prinsipnya, ketika ada swasta di sana, kami tidak masuk di sana. Itu sebenarnya suatu hal yang positif. Artinya, wilayah yang dianalisa sebagai 3T itu bisa tumbuh secara mandiri tanpa perlu ada intervensi dari pemerintah," ucap Fadhilah.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Infrastruktur Bakti Danny Januar Ismawan mengatakan berdasarkan data per 16 Juli 2023, infrastruktur telekomunikasi itu sudah dibangun di 4.343 titik, termasuk adanya tambahan 626 lokasi yang sudah siap dan secara fisik sudah terbangun.
"Akumulasi capaian tahap 1 dan 2 adalah 4.341 sudah on air dari total 5.618 BTS dan terdapat 1.277 BTS yang belum on air," kata Danny.
Diberitakan sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi membentuk Satgas Bakti Kominfo untuk mengawal percepatan penyelesaian infrastruktur digital di 3T. Satgas itu diisi tak hanya Bakti, Kominfo, tapi juga melibatkan dari Kejaksaan Agung (Kejagung), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Kementerian Keuangan.
Menkominfo membidik pengerjaan sisa BTS 4G tersebut dapat rampung di akhir tahun ini.
"Sesuai dengan Kepmen tentang Satgas Bakti Kominfo, kami mengharapkan bahwa pelaksanaan dan perwujudan pengadaan BTS Bakti Kominfo ini bisa terwujud, terutama di daerah-daerah yang betul-betul sangat membutuhkan," kata Menkominfo, Minggu (15/10).
Simak Video "BPK Disebut Terima Rp 40 M dari Proyek BTS Kominfo"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)