Gara-gara Rusia, Bulan Jadi Makin Bopeng

Misi pendaratan Luna-25 gagal dilakukan Rusia. Wahana antariksa itu menabrak permukaan Bulan dan meninggalkan lubang kawah baru di satelit alami Bumi tersebut. Insiden ini membuat permukaan Bulan yang memang sudah banyak lubang, bertambah bopeng-bopengnya.
Badan antariksa Rusia Roscosmos memperkirakan Luna-25 jatuh ke Bulan setelah memasuki orbit yang tidak terkendali pada 19 Agustus 2023 pukul 11.57 UTC atau 18.57 WIB.
Pada 21 Agustus 2023, mereka mempublikasikan perkiraan lokasi pendaratan yang tidak direncanakan ini, sehingga mendorong tim dari NASA AS untuk melihat apakah Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) mereka mengumpulkan gambar dari lokasi jatuhnya pesawat.
Gambar berurutan yang diambil LRO mulai tanggal 24 Agustus 2023 dan seterusnya, menunjukkan keberadaan kawah baru berdiameter sekitar 10 meter, terletak di sepanjang tepi dalam kawah Pontécoulant G, sekitar 400 kilometer dari titik pendaratan Luna-25.
"Gambar 'sebelum' terbaru dari area tersebut diambil pada Juni 2022. Dengan demikian, kawah terbentuk beberapa saat setelah tanggal tersebut. Karena kawah baru ini dekat dengan perkiraan titik tumbukan Luna 25, tim LRO menyimpulkan kemungkinan besar kawah tersebut berasal dari misi tersebut, bukan dampak alami," demikian pernyataan NASA seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (5/9/2023).
International Astronomical Union (IAU) saat ini mengakui terdapat 9.137 kawah di Bulan. Namun data dari pengorbit Bulan Chang'e milik China menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya jauh lebih banyak, yaitu sekitar 130 ribu.
Puing-puing Luna-25 menambah daftar puing lain buatan manusia yang ditinggalkan di Bulan. Ada sekitar 200 ton sampah manusia Bumi di permukaan Bulan, termasuk sisa-sisa pesawat ruang angkasa yang jatuh, pendorong roket, sekitar 100 kantong kotoran manusia, enam bendera AS, sebuah Alkitab, dan beberapa bola golf.
Kepala Roscosmos Yury Borisov, menyatakan bahwa kecelakaan Luna-25 terjadi karena mesin manuver wahana tersebut tidak dapat dimatikan.
"Pendorong pesawat ruang angkasa itu menembak selama 127 detik, bukan 84 detik seperti yang direncanakan, sehingga menyebabkannya jatuh," ujarnya kepada media.
Ada spekulasi bahwa misi Luna-25 gagal karena dilakukan tergesa-gesa demi mengalahkan misi Chandrayaan-3 India yang sukses mendarat di kutub selatan Bulan.
Alhasil, Rusia hanya bisa gigit jari menyaksikan kesuksesan India mendarat dengan mulus, hanya berselang beberapa hari setelah kegagalan pendaratan Luna-25. India menorehkan sejarah sebagai negara pertama yang sukses mendarat di kutub selatan Bulan.
Simak Video "China Kebut Fase Keempat Proyek Eksplorasi Bulan"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)