• Home
  • Berita
  • Fenomena Astronomi Juli 2025: Ada Buck Moon dan Hujan Meteor Aquarids

Fenomena Astronomi Juli 2025: Ada Buck Moon dan Hujan Meteor Aquarids

Redaksi
Jul 02, 2025
Fenomena Astronomi Juli 2025: Ada Buck Moon dan Hujan Meteor Aquarids
Daftar Isi
  • 4 Juli - Merkurius pada Elongasi Timur Terbesar
  • 10 Juli - Bulan Purnama (Buck Moon)
  • 24 Juli - Bulan Baru
  • 28 dan 29 Juli - Hujan Meteor Delta Aquarids
Jakarta -

Sederet fenomena astronomi Juli 2025 menanti giliran untuk menampakkan diri. Di bulan ini, purnamanya punya sebutan Buck Moon dan ada hujan meteor Delta Aquarids.

Berikut adalah rangkuman fenomena astronomi Juli 2025, dikutip dari SeaSky, Selasa (1/7/2025):

4 Juli - Merkurius pada Elongasi Timur Terbesar

Planet Merkurius mencapai elongasi timur terbesarnya sebesar 25,9 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena ia akan berada pada titik tertingginya di atas cakrawala di langit malam. Carilah planet ini di langit barat tepat setelah Matahari terbenam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Juli - Bulan Purnama (Buck Moon)

Bulan akan berada di sisi berlawanan Bumi dengan Matahari dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi. Fase ini terjadi pada pukul 20:38 UTC.

Di dunia Barat, purnama bulan Juli diberi julukan Buck Moon oleh suku-suku asli Amerika karena bertepatan dengan musim rusa jantan mulai menumbuhkan tanduk baru mereka. Sebutan lain untuk purnama ini adalah Thunder Moon dan Hay Moon.

ADVERTISEMENT

24 Juli - Bulan Baru

Bulan akan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase ini terjadi pada pukul 19:13 UTC.

Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.

28 dan 29 Juli - Hujan Meteor Delta Aquarids

Delta Aquarids adalah hujan meteor biasa yang dapat menghasilkan hingga 20 meteor per jam pada puncaknya. Hujan meteor ini dihasilkan oleh puing-puing yang ditinggalkan oleh komet Marsden dan Kracht.

Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari 12 Juli hingga 23 Agustus. Puncaknya tahun ini terjadi pada malam 28 Juli dan pagi 29 Juli.

Bulan sabit akan terbenam di awal malam, meninggalkan langit gelap untuk pertunjukan yang luar biasa. Pemandangan terbaik adalah dari lokasi yang gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Aquarius, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.



Deretan Fenomena Langit di Bulan September 2024

Deretan Fenomena Langit di Bulan September 2024


(rns/afr)
back to top