Elon Musk Bikin Polling, Beri Sinyal Akan Mundur dari Twitter
Setelah membuat beberapa kebijakan kontroversial di Twitter, Elon Musk kembali membuat kontroversi baru di akhir pekan ini. Mantan orang terkaya di dunia itu membuat polling untuk menentukan apakah ia harus mundur dari jabatannya sebagai CEO Twitter.
"Apakah saya harus mengundurkan diri sebagai bos Twitter? Saya akan mematuhi hasil jajak pendapat ini," kata Musk dalam polling yang ia buat, seperti dikutip dari The Verge, Senin (19/12/2022).
Saat artikel ini ditulis, sudah ada lebih dari 8,5 juta suara yang masuk. 56,8% responden memilih 'Yes' dan 43,2% memilih 'No'. Polling tersebut akan berakhir pada pukul 18.00 WIB.
[Gambas:Twitter]
Dalam cuitan sebelumnya, Musk mengklaim akan membuat pemungutan suara yang terbuka secara umum saat Twitter berencana menerapkan perubahan kebijakan yang besar.
"Ke depannya, akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar. Saya minta maaf. Tidak akan terjadi lagi," tulis Musk.
Polling Musk soal rencana mundur dari Twitter dibuat setelah platform media sosial itu mengalami pekan yang kontroversial. Twitter sempat memblokir akun beberapa jurnalis kenamaan, setelah Musk mengklaim jurnalis-jurnalis tersebut membagikan lokasinya secara real-time sehingga membahayakan keluarganya.
Setelah itu, Twitter sempat melarang pengguna membagikan link untuk media sosial lain termasuk Instagram, Facebook, Mastodon, Truth Social, dan lain-lain. Kebijakan itu langsung dikritik oleh banyak pengguna, yang berujung pada permintaan maaf Musk.
Bahkan sebelum membeli Twitter senilai USD 44 miliar, Musk pernah mengatakan ia hanya akan menjadi pemimpin Twitter untuk sementara waktu. Pada bulan lalu, ia bahkan berbicara di bawah sumpah akan mencari orang lain untuk memimpin Twitter.
