• Home
  • Berita
  • Dunia di Ambang Perang Dunia III? Pakar Angkat Bicara

Dunia di Ambang Perang Dunia III? Pakar Angkat Bicara

Redaksi
Mar 11, 2024
Dunia di Ambang Perang Dunia III? Pakar Angkat Bicara
Jakarta -

Meningkatnya ketegangan geopolitik, perang yang berlangsung di Ukraina dan Gaza, dan sejumlah bentrokan bersenjata lainnya, membuat masyarakat internasional gelisah. Bahkan ada spekulasi bahwa kita sedang bergerak ke Perang Dunia III.

Pada bulan Januari, panglima militer Inggris Jenderal Patrick Sanders, membuat orang terkejut ketika dia mengatakan warga Inggris harus bersiap untuk membentuk "tentara warga" jika terjadi perang antara NATO dan Rusia, sejalan dengan kebijakan wajib militer saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

Meski Downing Street dengan cepat membantah pernyataan Sanders, kekhawatiran tentang perang global baru yang berasal dari konflik di Eropa dan Timur Tengah terus membayangi. Analisis dari Bloomberg menunjukkanreferensi terhadap Perang Dunia III dalam berita baru-baru ini mencapai angka tertinggi dalam 16 bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, apakah dunia benar-benar sedang menuju perang dunia lainnya? Dr. Jasen Castillo dan Dr. John Schuessler, profesor hubungan internasional di Texas A&M University menyuarakan pendapatnya.

Istilah spesifik perang dunia berlaku untuk konflik bersenjata antara negara-negara besar yang tersebar di berbagai wilayah. Pada puncak Perang Dingin misalnya, orang Amerika mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang akan terjadi dalam Perang Dunia III, duel mematikan antara Timur dan Barat yang mempertemukan AS dan sekutunya lawan Uni Soviet yang mempunyai persenjataan lengkap.

Nah menurut Castillo, gambaran yang kita lihat saat ini sangat berbeda karena negara Rusia pasca Soviet dan musuh modern AS lainnya tidak menimbulkan ancaman yang hampir sama seperti Uni Soviet. "Militer Rusia saat ini adalah tiruan yang buruk dari Tentara Merah," kata Castillo.

Yang tersisa hanyalah China. Sebagai satu-satunya negara yang bersaing dengan AS untuk mendapatkan supremasi ekonomi dan militer global, China dan bukannya Rusia yang kemungkinan besar akan menjadi lawan utama Amerika dalam perang dunia abad ke-21.

"Saat ini, sulit membayangkan perang dunia yang tidak melibatkan Amerika Serikat lawan China. Apakah Rusia akan bersekutu dengan China dalam perang semacam itu masih pertanyaan terbuka," kata Schuessler. "Sampai AS terseret ke dalam perang melawan China dan digabungkan dengan perang di Eropa dan Timur Tengah, kita tidak sedang membicarakan perang dunia."

Menurut Castillo, kita tidak akan melihat konflik setara perang dunia dalam waktu dekat. "Di masa mendatang, China dan AS mungkin terlibat dalam perang dunia. Tapi saat ini, China tak setara militer Amerika Serikat, seperti Uni Soviet. Selain itu, tidak jelas apakah perekonomiannya akan terus berkembang sedemikian rupa sehingga menjadikannya setara dalam bidang militer seperti Uni Soviet."

Sekalipun perang global tidak terjadi, kekacauan dunia belakangan ini tentu menimbulkan kekhawatiran, Konflik regional yang sedang berlangsung mungkin merupakan tanda bahwa cengkeraman AS terhadap negara lain mulai melemah. Bahkan walau tidak dapat menantang AS secara langsung, negara besar seperti Rusia lebih mampu menegaskan kepentingan geopolitik mereka, sehingga semakin sulit bagi AS mempertahankan peran "sheriff global" pasca Perang Dingin.

"Era di mana AS adalah satu-satunya kekuatan besar tidak akan pernah bertahan lama. Sekarang, kita hidup di era di mana musuh-musuh kita dapat melawan tatanan internasional yang liberal," cetus Castillo.

Hal ini menandai kembalinya keadaan global ke masa lalu, di mana banyak negara besar bersaing untuk mendapatkan posisi di panggung dunia, dan perselisihan bersenjata mengenai wilayah dan sumber daya lebih sering terjadi.



Simak Video "Heboh Penampakan Diduga UFO di Zona Perang Ukraina-Rusia"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/rns)
back to top