Duh! Meta Kabarnya Mau PHK Lagi

Redaksi
Feb 13, 2023
Duh! Meta Kabarnya Mau PHK Lagi

Meta, perusahaan induk Facebook, mengumumkan PHK besar-besaran pada November 2022. Namun, kabarnya badai PHK di Meta masih akan berlanjut.

Menurut laporan Financial Times, Meta belum menyelesaikan anggaran untuk beberapa tim. Dua karyawan Meta yang berbicara kepada Financial Times mengatakan masih belum ada kejelasan tentang anggaran atau jumlah karyawan dalam beberapa minggu terakhir, padahal biasanya anggaran tertentu diselesaikan pada akhir tahun.

Alhasil, karyawan Meta mengeluhkan tidak bisa bekerja karena manajer tidak bisa merencanakan tugas mereka. Proyek dan kebijakan yang biasanya hanya membutuhkan beberapa hari untuk disetujui, kini memakan waktu hingga satu bulan.

"Sejujurnya, masih berantakan. Tahun efisiensi dimulai dengan sekelompok orang yang digaji untuk tidak melakukan apa-apa," kata salah satu karyawan tersebut, seperti dikutip dari Financial Times, Senin (13/2/2023).

Meski sudah mengumumkan PHK yang akan berdampak pada 11.000 karyawan, Meta kabarnya akan mengumumkan PHK lanjutan pada bulan Maret mendatang, menurut informasi dari tiga karyawan dan seorang mantan karyawan yang tidak disebutkan namanya.

CEO Meta Mark Zuckerberg sebelumnya menyebut 2023 sebagai 'tahun efisiensi'. Raksasa media sosial ini memperkirakan pengeluarannya sepanjang tahun 2023 antara USD 89 miliar dan USD 95 miliar.

"Kami menutup tahun lalu dengan beberapa PHK yang sulit dan merestrukturisasi beberapa tim. Saat kami melakukan ini, saya mengatakan dengan jelas bahwa ini adalah awala dari fokus kami pada efisiensi, dan bukan akhir," kata Zuckerberg dalam postingannya di Facebook.

Dalam panggilan dengan analis pekan lalu, Zuckerberg mengatakan Meta masih akan fokus melakukan restrukturisasi organisasi dengan melakukan 'flattening' dan menghilangkan beberapa lapisan di manajemen untuk membuat keputusan lebih cepat. Ia juga mengatakan Meta akan lebih proaktif dalam memangkas proyek prioritas rendah dan performa rendah.

Dalam beberapa kasus, manajer akan diminta memilih untuk pindah ke posisi lain di mana mereka tidak lagi mengelola tim, dikenal dengan nama kontributor individual, atau keluar dari perusahaan. Beberapa karyawan khawatir perpindahan posisi ini dianggap pangkatnya diturunkan.

back to top