• Home
  • Berita
  • Dedengkot AI <i>Resign</i> dari Google, Alasannya Mengejutkan

Dedengkot AI <i>Resign</i> dari Google, Alasannya Mengejutkan

Redaksi
May 02, 2023
Dedengkot AI <i>Resign</i> dari Google, Alasannya Mengejutkan
Jakarta -

Geoffrey Hinton, yang sering disebut sebagai "Godfathers of AI", mengundurkan diri dari Google dan mengaku menyesali hasil pekerjaannya selama ini.

Hinton, bersama Yann LeCun dan Yoshua Bengio, memenangkan Turing Award pada 2018 atas jasanya dalam mengembangkan kecerdasan buatan (AI). Namun kini Hinton mengundurkan diri dari Google agar bisa berbicara bebas soal risiko yang ditimbulkan oleh AI.

"Saya menghibur diri dengan alasan standar: Jika saya tidak melakukannya, maka akan dilakukan oleh orang lain. Sulit menyadari kalau anda bisa mencegah penjahat menggunakannya untuk hal buruk," jelas Hinton dalam wawancaranya dengan New York Times.

Pria berusia 75 tahun itu mengundurkan diri dari Google pada April lalu, dan baru-baru ini berbicara langsung dengan CEO Google Sundar Pichai. Namun tak diketahui apa saja yang dibicarakannya dengan Pichai.

Hinton, yang aslinya seorang akademisi, bergabung ke Google setelah perusahaan yang dibuatnya bersama dua orang mahasiswanya diakuisisi oleh Google. Salah satu mahasiswanya itu kemudian menjadi chief scientist di OpenAI, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (2/5/2023).

Perusahaan yang dibuat Hinton itu mengembangkan neural network yang bisa belajar untuk mengidentifikasi objek seperti anjing, kucing, dan bunga, setelah menganalisa ribuan foto. Hal ini yang menjadi dasar dalam pembuatan ChatGPT dan Google Bard.

Sebenarnya, Hinton senang-senang saja dengan pekerjaannya di Google. Namun hal itu berubah setelah Microsoft merilis Bing dengan GPT, yang menantang bisnis utama Google dan memicu "serangan" balasan dari Google.

Kompetisi yang ketat ini mungkin akan sulit dihindari menurut Hinton, dan hal itulah yang menurutnya bisa memunculan teks dan gambar palsu yang bisa sulit untuk diketahui kebenarannya oleh siapa pun.

Namun kemudian Hinton mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Menurutnya ia mengundurkan diri dari Google bukan untuk mengkritisi raksasa mesin pencari tersebut.

"Saya mengudurkan diri supaya bisa berbicara soal bahaya AI tanpa mempertimbangkan dampaknya pada Google. Google sudah mengambil langkah yang sangat bertanggung jawab," tulisnya lewat akun Twitter @geoffreyhinton.

[Gambas:Twitter]



Untuk saat ini, ketakutan Hinton terhadap AI hanya penyebaran informasi yang salah. Namun dalam jangka waktu panjang, ia pun takut AI akan menggantikan posisi manusia dalam posisi-posisi tertentu.

"Ide utamanya adalah hal ini bisa lebih pintar dari manusia -- tak banyak yang percaya hal itu. Saya pikir tadinya (AI) membutuhkan 30-50 tahun, atau bahkan lebih lama. Namun kini saya tak lagi berpikir seperti itu," tutupnya.



Simak Video "Tiga Prinsip Bill Gates Tentang AI"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/rns)
back to top