Dari Mana Datangnya Arus Laut?

Selama berabad-abad, aliran air laut di Bumi telah memandu para navigator menjelajah dan membentuk iklim. Pernahkah kalian terpikir, bagaimana arus laut pertama kali muncul?
Dikutip dari Live Science, Jumat (2/12/2022) arus ini muncul di lautan pertama di planet ini, sekitar 4 miliar hingga 4,5 miliar tahun yang lalu. Arus muncul didorong oleh kekuatan yang sama yang mendorongnya di zaman sekarang, yakni karena angin, pasang surut, perbedaan suhu global, tingkat keasinan air laut, dan rotasi planet.
Menurut para peneliti di University of Hawaiʻi di Mānoa, arus laut berperilaku seperti sungai di dalam badan air yang lebih besar. Ukurannya berkisar dari arus kecil di dekat pantai hingga arus yang membentang di lautan, seperti putaran besar, atau siklus elips, yang mengular di antara benua.
Misalnya, di Pusaran Atlantik Utara, air mengalir ke barat di sepanjang khatulistiwa, ke utara melewati Pantai Timur AS di Gulf Stream, kembali ke timur di sepanjang Kutub Utara, lalu ke selatan melewati Eropa dan Afrika sebagai Canary Current.
Angin, ditenagai oleh energi Matahari, mengarahkan arus permukaan. Perbedaan suhu dan rasa asin antara khatulistiwa dan kutub Bumi, menggerakkan arus air dalam yang dikenal sebagai sirkulasi termohalin (tingkat suhu panas dan kadar garam).
James Potemra, seorang profesor di University of Hawaiʻi di Institut Geofisika dan Planetologi Mānoa, mengatakan bahwa dibutuhkan seribu tahun untuk menyelesaikan siklus termohalin global.
Pasang surut menciptakan arus yang lebih kecil, sementara putaran Bumi mendorong pilinan arus searah jarum jam di belahan Bumi utara, dan berlawanan arah jarum jam di belahan Bumi selatan yang disebut efek Coriolis.
Begitu lautan pertama di planet ini muncul, mereka mengalami kekuatan serupa. Roger Fu, profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Planet di University of Harvard menyebutkan, penanggalan munculnya arus bermuara pada waktu lahirnya lautan.
"Bumi memiliki jenis gradien suhu yang sama pada masa-masa awal seperti sekarang, karena ekuator lebih panas. Jadi, itu laut akan memiliki arus," kata Fu.
Perkiraan konservatif menempatkan usia laut pada 3,8 miliar tahun, kata Fu. Namun, kristal zirkon purba di Australia menjadi bukti keberadaan air laut 4,4 miliar tahun lalu, atau sekitar 100 juta tahun setelah Bumi terbentuk.
"Jadi di awal sejarah Bumi, kita sudah memiliki lautan," kata Fu.
Namun, pola arus purba tentunya akan sangat berbeda. Benua-benua telah bergeser posisinya secara drastis, kemungkinan semua bergabung menjadi superbenua pada waktu yang berbeda. Kondisi di masa lalu dan sekarang akan mengubah jalur yang diambil arus permukaan.
"Pada rentang waktu miliaran tahun, arus laut akan sama sekali tidak dapat dikenali, karena benua pun tidak dapat dikenali," kata Fu.
Posisi benua yang berbeda juga akan mengubah arus laut yang lebih dalam, dengan arustermohalin menikmati jalur yang sebagian besar tidak terhalang dari khatulistiwa ke kutub, misalnya.
Namun, karena waktu yang dibutuhkan benua untuk mengubah konfigurasi secara signifikan, arus laut tampaknya tidak berubah jika hitungannya berdasarkan rentang umur rata-rata manusia.
"Arus utama laut di zaman sekarang, mungkin muncul jutaan tahun yang lalu karena beberapa penataan ulang benua," kata Fu.
Catatan sejarah, lanjutnya, pada kenyataannya menunjukkan persistensi panjang arus laut saat ini. "Benjamin Franklin-lah yang pertama kali menemukan Gulf Stream, karena dia memperhatikan ketika kapal datang, arus ini akan membawa mereka ke utara dengan sangat cepat, dan bangsa Viking akan melalui Gulf Stream," tutupnya.