Cuaca Buruk Eropa, Bandara Terendam Hingga Badai Petir Melanda

Cuaca buruk melanda sejumlah negara Eropa dalam beberapa pekan belakangan. Kondisi ini sampai mengakibatkan bandara di Jerman terendam akibat hujan deras hingga Italia utara dilanda badai petir.
Sebaliknya, di wilayah berbeda di Italia, Spanyol, dan Prancis selatan mengalami musim panas terik hingga suhunya mencapai 40 derajat Celcius. Dalam beberapa bulan terakhir, cuaca di benua itu memang ditandai dengan perbedaan mencolok di wilayah utara-selatan. Eropa selatan menderita suhu panas ekstrem sementara Eropa utara dan tengah dilanda badai dahsyat dan banjir mematikan.
Banjir rendam bandara
Pihak berwenang Jerman pada Kamis (17/8) mengatakan, hujan lebat menyebabkan puluhan pembatalan penerbangan di bandara Frankfurt yang merupakan bandara tersibuk di negara itu dan merupakan pusat utama Eropa.
Dikutip dari Daily Mail, badai menyapu wilayah barat daya Jerman pada Rabu (16/8) malam, menggelontorkan air dalam jumlah besar dan dilaporkan menimbulkan lebih dari 25 ribu sambaran petir dalam waktu satu jam. Otoritas bandara melaporkan sejumlah besar air menumpuk di landasan pacu dan penanganan di darat dihentikan selama lebih dari dua jam.
Rekaman CCTV bandara menunjukkan landasan terendam air, dan beberapa gedung dibanjiri air yang mengalir melalui jendela pecah dan celah di pintu. Bandara Frankfurt mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan 90 penerbangan sementara 23 penerbangan lainnya dialihkan untuk mendarat di bandara lain. Beberapa penumpang tidur di kasur kamp sementara dan banyak yang bermalam di hotel bandara.
Dinas pemadam kebakaran Frankfurt mengatakan, mereka meluncurkan lebih dari 500 operasi dari Rabu (16/8) malam hingga Kamis (17/8) untuk menangani badai tersebut. Ada lebih dari 350 kali air membanjiri bangunan dan 17 pohon tumbang, sehingga tim perlu menambahkan personel yang tidak bertugas untuk membantu.
Dalam video lainnya, air terlihat mengalir menuruni tangga dan eskalator, masuk ke sistem kereta bawah tanah kota. Badai juga berdampak pada wilayah lain, termasuk Gelsenkirchen, di wilayah North Rhine-Westphalia, yang terkena dampak paling parah. Jalan-jalan, ruang bawah tanah, dan daerah perumahan di dataran rendah dengan cepat terendam banjir, sementara pohon-pohon tumbang menimpa kendaraan.
Badai dahsyat
Di tempat lain di Italia, badai dahsyat melanda provinsi Turin pada Rabu (16/8) malam, sehingga petugas pemadam kebakaran dipanggil untuk menebang pohon dan menangani banjir yang meluas.
Rekaman malam hari menunjukkan langit diterangi oleh kilatan cahaya sementara hujan turun dengan derasnya. Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah tanah longsor dari gunung mengirim air, tanah, dan puing-puing mengalir ke kota di wilayah yang sama.
Video yang beredar luas di masyarakat menunjukkan gelombang besar tanah, air dan puing-puing merobohkan sebuah gerbang dan mengalir ke jalan kota sehingga penduduk melarikan diri. Video lainnya menunjukkan lumpur tebal mengalir melalui tepian sungai yang melewati kota.
Di tempat lain di Eropa, angin puting beliung dengan kecepatan 135mph merobohkan derek konstruksi di Swiss bulan lalu, menewaskan satu orang, dan merobohkan atap bangunan. Badai juga melanda Prancis dan Jerman dengan hujan lebat membanjiri jalan-jalan di Berlin.
Pekan sebelumnya, hujan lebat memicu tanah longsor dan banjir di Norwegia selatan dan Swedia, memaksa masyarakat mengungsi. Bendungan Norwegia di pembangkit listrik tenaga air Braskereidfoss, di Glåma, sungai terpanjang di Norwegia, jebol setelah diterjang hujan berhari-hari.
Kekeringan
Ketika sebagian wilayah Jerman dan Italia dilanda banjir dan badai, Eropa selatan malah bersiap menghadapi gelombang panas lagi setelah rekor suhu tertinggi sepanjang masa menurun pada awal tahun ini.
Sejak Kamis (17/8), gelombang panas yang kuat diperkirakan meluas ke seluruh Eropa barat, serta menuju bagian tengah benua. Prakiraan pembentukan cuaca untuk wilayah tersebut dikenal sebagai kubah panas.
Laporan menyebutkan, kubah panas meluas ke atmosfer sebelum didorong ke bawah oleh tekanan tinggi, menyebabkan udara menjadi hangat saat dikompresi menuju permukaan tanah. Pekan sebelumnya, gelombang panas menyebabkan suhu mencapai 47 derajat Celcius, dan Valencia memecahkan rekor suhu tertinggi sepanjang masa.
Sementara itu di Turki, untuk pertama kalinya tercatat rekor suhu mencapai 50 derajat Celcius. Menurut platform pelacakan cuaca Ventusky, dalam beberapa hari ke depan, suhu di beberapa bagian Prancis selatan dan Italia selatan diperkirakan akan mencapai angka terendah 40 derajat Celcius, sementara di Spanyol selatan bisa mencapai 50 derajat Celcius.
Kebakaran hutan
Suhu tinggi di Eropa juga telah menyebabkan kebakaran hutan. Pada (15/8) kobaran api merusak rumah dan tempat perkemahan liburan di Prancis, memaksa evakuasi 3.000 orang. Kebakaran hutan yang berkobar melanda 500 hektar lahan dan membuat ribuan turis ketakutan melarikan diri dari tempat perkemahan di kawasan liburan populer Pyrenees-Orientales, Prancis selatan.
Foto-foto yang melaporkan kejadian ini menunjukkan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran hutan. Tampak sisa-sisa rumah yang hancur terlihat di Saint-Andre, mobil dan tempat perkemahan dihancurkan oleh kobaran api. Berbatasan dengan Spanyol, wilayah Pyrenees-Orientales terkena dampak yang lebih parah daripada wilayah Prancis lainnya akibat kekeringan. Para ahli mengatakan, perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan dari dampak suhu panas dan banjir yang meluas.
Simak Video "Waspada! Pertanian Jadi Sektor Paling Terdampak Perubahan Iklim"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)