ChatGPT Versi China Blokir Pertanyaan Soal Xi Jinping dan Winnie The Pooh

ChatGPT versi China yaitu Ernie Bot tidak akan menjawab pertanyaan sensitif mengenai Presiden Xi Jinping atau COVID-19. Selain itu, pengguna juga dilarang bertanya tentang Winnie the Pooh.
Dikutip dari New York Post, Senin (22/05/2023) Ernie Bot telah resmi diluncurkan pada bulan Maret oleh perusahaan teknologi Baidu di Beijing. ChatGPT versi China ini diciptakan sebagai alternatif yang lebih baik untuk bahaya yang ditimbulkan oleh ChatGPT dari OpenAI.
Selama demonstrasi CNBC pada hari Jumat dalam segmen 'Squawk Box' salah satu reporter CNBC Eunice Yoon bertanya kepada Ernie Bot. Pertanyaan yang diberikan ada kaitannya dengan pemerintah, salah satunya yakni berkaitan dengan Winnie the Pooh.
"Apa hubungan antara Xi Jinping dan Winnie the Pooh?" tanya Yoon.
Dari pertanyaan tersebut, Eunice Yoon tidak mendapat jawaban dari chatbot Ernie. Bahkan akses Yoon ke Ernie malah ditutup.
Perlu diketahui, bahwa Xi Jinping telah melarang penyebutan beruang kartun terkenal itu sejak 2017, setelah dia marah karena disamakan dengan Winnie The Pooh yang gemuk. Tahun 2013 silam, Presiden Xi Jinping berjalan bersama Presiden AS Barack Obama, yang kemudian dibuat meme Winnie The Pooh yang gemuk dan kawannya Tigger yang ramping dan tinggi.
Selain itu, reporter juga bertanya mengenai dari mana asal virus COVID-19 menggunakan Bahasa Inggris dan Mandarin. Lagi-lagi Ernie tidak menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut, Ernie hanya menjawab, "Asal usul virus corona baru masih menjadi subjek penelitian ilmiah."
Padahal sudah jelas-jelas bahwa virus tersebut sudah membunuh hampir 7 juta orang di dunia itu, awal pandeminya berasal dari China. Hal itu belum lagi soal rumor memang sengaja dibuat dan bocor dari laboratorium di Wuhan.
Tidak sampai di situ saja, Ernie juga menolak ketika dimintai memberi komentar mengapa China mengakhiri kebijakan 'nol-COVID' yang ekstrem. Chatbot Ernie ternyata juga tidak senang berbicara tentang masalah politik lainnya seperti apakah Xi Jinping akan memerintah China seumur hidup atau tidak. Namun Ernie tetap menolak untuk menjawab dan menyarankan lagi untuk memulai percakapan baru.
Atas kejadian tersebut, reporter CNBC Eunice Yoon kemudian meminta Ernie untuk membandingkan dirinya dengan ChatGPT dari OpenAI. Ketika ditanya hal tersebut, Ernie menjawab, "Itu lebih cocok untuk tugas-tugas tertentu, seperti menjawab pertanyaan dan membuat dialog, sementara ChatGPT lebih umum dalam kemampuannya untuk memahami dan menghasilkan bahasa alami."
*Artikel ini ditulis oleh Windi Yusnita peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Baru 2 Bulan Diluncurkan, ChatGPT Raup 100 Juta Pengguna"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fay)