Canda Menkominfo: Satria-1 Lagi Jalan-jalan, Harap Tidak Ketemu Star Wars

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan perkembangan terkini Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 yang sudah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 19 Juni 2023.

Saat ini, satelit internet milik pemerintah tersebut sedang dalam perjalanan menuju slot orbit 146 derajat Bujur Timur, yang nantinya beroperasi menyediakan akses internet di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Budi berkelakar kalau satelit Satria-1 itu sedang jalan-jalan dan berharap tidak bertemu dengan pesawat antariksa ala adegan Star Wars.

"Ini baru jalan, kan satelit, biasa, baru diluncurkan, kan proses dulu. Lagi jalan-jalan di angkasa, mudah-mudahan gak ketemu dengan Star Wars," ujar Budi ditemui di Kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Namun yang pasti, kata Menkominfo, satelit Satria-1 baru mencapai orbit pada akhir tahun ini.

Awalnya, satelit Satria-1 yang berkapasitas 150 Gbps ini disiapkan untuk melayani 150 ribu titik fasilitas layanan publik. Kini, ia ditugaskan untuk menghadirkan 50 ribu titik.

"Kita rasionalkan dari 150 ribu titik menjadi 50 ribu titik agar satu titiknya bisa mendapatkan akses kecepatan 3-4 Mbps," kata Kepala Divisi Infrastruktur Satelit Satria Bakti Kominfo, Sri Sanggrama Aradea beberapa waktu lalu.

Untuk pengoperasian satelit Satria-1, dikerahkan 11 stasiun bumi atau gateway yang berada di Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Satelit Satria-1 merupakan proyek strategis nasional seperti tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Dalam pengadaan proyek ini Kominfo menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Bakti Kominfo selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) telah melaksanakan proses pelelangan pengadaan dengan menetapkan Konsorsium PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai pemenang lelang, kemudian mendirikan Badan Usaha Pelaksana (BUP) dengan nama PT Satelit Nusantara Tiga (SNT).