• Home
  • Berita
  • Brutal! 10 Hewan Kanibal yang Makan Spesiesnya Sendiri

Brutal! 10 Hewan Kanibal yang Makan Spesiesnya Sendiri

Redaksi
May 09, 2023
Brutal! 10 Hewan Kanibal yang Makan Spesiesnya Sendiri
Jakarta -

Sejumlah hewan tercatat memakan spesies mereka sendiri. Setidaknya ada 10 hewan kanibal, termasuk beberapa yang mungkin tidak kalian sangka memakan teman bahkan anak atau induknya sendiri.

Kanibalisme atau perilaku memakan individu dari spesies yang sama, ditemukan pada lebih dari 1.500 spesies. Seperti semua perilaku pada umumnya, seringkali ada alasan terkait evolusi di balik tindakan ini dengan alasan beragam.

Berikut adalah 10 contoh perilaku kanibalisme pada hewan, dikutip detikINET dari Discover Wildlife, Selasa (9/5/2023):

Simpanse (Pan troglodytes). Foto: Discover Wildlife

1. Simpanse (Pan troglodytes)

Meskipun simpanse utamanya adalah herbivora, simpanse kadang-kadang menikmati makan daging, berburu monyet dan babi hutan. Yang mengejutkan, makanan mereka terkadang bersumber dari spesiesnya sendiri.

Simpanse yang berperilaku kanibalisme biasanya memakan bayi yang baru lahir. Diperkirakan bahwa simpanse jantan melakukan ini untuk membebaskan peluang berkembang biak dari betina baru dan untuk mengalahkan pejantan lain.

Hewan kanibal Foto: Discover Wildlife

2. Singa (Panthera leo)

Spesies lain yang membunuh bayi dari jenisnya sendiri adalah singa. Singa jantan biasanya akan membunuh anak singa yang bukan miliknya. Cara ini juga memungkinkan singa jantan berkembang biak dengan induk singa lebih cepat. Kadang-kadang, meski tidak selalu terjadi, hal ini melibatkan kanibalisme.

Kuda nil (Hippopotamus amphibius). Foto: Discover Wildlife

3. Kuda nil (Hippopotamus amphibius)

Kuda nil terkadang membunuh bayi untuk alasan taktis. Mereka juga tercatat memakan bangkai kuda nil dewasa. Ini sangat mengejutkan mengingat hewan ini pada dasarnya adalah herbivora. Para ilmuwan menduga bahwa perilaku ini lahir dari kebutuhan ekstrem yakni ketika makanan lain yang lebih aman langka.

Hamster (famili Cricetidae). Foto: Discover Wildlife

4. Hamster (famili Cricetidae)

Ya benar, bahkan hamster peliharaan kecil yang lucu pun mampu melakukan kanibalisme. Induk hamster terkadang memakan bayi mereka sendiri yang baru lahir, baik di penangkaran maupun di alam liar. Diperkirakan mereka melakukan ini hanya ketika mereka kekurangan vitamin dan mineral penting. Seperti kuda nil, ini adalah solusi mengerikan yang mereka lakukan untuk mengatasi kelangkaan makanan yang ekstrem.

Laba-laba kepiting (famili Thomisidae). Foto: Discover Wildlife

5. Laba-laba kepiting (famili Thomisidae)

Tak hanya hewan dewasa yang memakan bayinya, ada juga yang terjadi sebaliknya, yakni hewan dewasa dimakan oleh anaknya. Untuk memastikan kelangsungan hidup induknya, seekor laba-laba kepiting betina akan mempersembahkan tubuhnya sendiri sebagai makanan. Perilaku ini dikenal sebagai matriphagy dan sebenarnya merupakan strategi evolusi yang cukup umum untuk memastikan gennya berhasil diwariskan. Perilaku ini dipraktikkan terutama oleh hewan serangga dan arakhnida.

Selanjutnya: Caecilian hingga Beruang Kutub

Caecilian (Gymnophiona). Foto: Discover Wildlife

6. Caecilian (Gymnophiona)

Selain laba-laba dan serangga, ada spesies lain yang juga mempraktekkan matriphagy yakni caecilian. Makhluk bawah tanah yang sulit dipahami ini sebenarnya adalah amfibi tanpa kaki. Mereka menghasilkan lapisan kulit luar khusus yang kaya lemak dan nutrisi untuk dimakan oleh bayi mereka.

Caecilian muda akan merobek dan memakan kulit ini dengan gigi yang diadaptasi secara khusus, dan kulit tersebut kemudian tumbuh kembali dan berganti setiap tiga hari. Asupan makanan ini memungkinkan caecilian muda tumbuh dengan sangat cepat.

Kodok tebu (Rhinella marina). Foto: Discover Wildlife

7. Kodok tebu (Rhinella marina)

Selain terjadi antara induk dan anak atau ayah dan anak, kanibalisme juga bisa terjadi antara saudara kandung. Pada kasus kecebong kodok tebu, kecebong yang lebih besar akan 'berpesta' memakan adik-adik mereka yang baru menetas.

Perilaku ini paling sering terlihat di Australia, yakni pada kodok tebu yang merupakan spesies yang invasif dan sangat merusak. Kanibalisme dianggap sebagai respons terhadap persaingan dalam spesies untuk mendapatkan sumber daya, karena mereka tidak memiliki pesaing lain.

Menariknya, perilaku tersebut mengungkapkan kasus adaptasi evolusioner yang cepat, karena kecebong Australia mulai menjadi dewasa jauh lebih cepat dibandingkan spesies asli mereka di Amerika Selatan. Dengan melakukan itu, mereka mengurangi risiko menjadi makanan ringan untuk kakak mereka, karena hanya kecebong kecil yang dimakan.

Belalang sembah (ordo Mantodea). Foto: Discover Wildlife

8. Belalang sembah (ordo Mantodea)

Salah satu contoh kanibalisme hewan yang paling terkenal adalah belalang sembah betina akan sering memakan belalang jantan segera setelah berkembang biak. Pertama-tama ia akan menggigit kepalanya, lalu melanjutkan untuk memakan bagian tubuh lainnya.

Perilaku ini dikenal sebagai 'kanibalisme seksual' dan tidak hanya dilakukan oleh belalang sembah, tetapi juga banyak serangga dan arakhnida lainnya. Hal ini diduga berfungsi untuk meningkatkan kesuburan mereka, karena betina yang terlibat dalam perilaku ini cenderung menghasilkan lebih banyak telur.

Laba-laba back widow (genus Latrodectus). Foto: Discover Wildlife

9. Laba-laba back widow (genus Latrodectus)

Hewan lain yang sering menunjukkan kanibalisme seksual adalah laba-laba black widow. Betina dari genus arakhnida berbisa ini biasanya akan melahap pejantan yang jauh lebih kecil, kadang-kadang di tengah aktivitas seksual. Kegemaran inilah yang mengilhami namanya yang disebut widow atau janda.

Beruang kutub (Ursus maritimus). Foto: Discover Wildlife

10. Beruang kutub (Ursus maritimus)

Dalam beberapa kasus, kanibalisme dapat muncul atau meningkat pada spesies kanibal yang sebelumnya jarang sebagai respons terhadap tekanan lingkungan yang ekstrem. Sayangnya, ini terjadi pada beberapa beruang kutub.

Meskipun kanibalisme tidak pernah terdengar pada beruang Arktik karena hal tersebut termasuk langka di zaman dulu, dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak kasus serangan beruang ke beruang dan yang kalah akan dimakan.

Peningkatan perilaku ini diduga karena pengaruh perubahan iklim terhadap suplai makanan normal dan aktivitas berburu mereka. Mencairnya es laut berarti mereka memiliki lebih sedikit platform untuk berburu, sehingga menjadi kurang gizi dan terpaksa memakan spesies mereka sendiri.

(rns/fay)
back to top