Bisnis Chip Anjlok, Samsung, AMD, Dkk Ketar-ketir
![Bisnis Chip Anjlok, Samsung, AMD, Dkk Ketar-ketir](https://arenagadget.id/assets/uploads/2022/10/bisnis-chip-anjlok-samsung-amd-dkk-ketar-ketir-ilustrasi-tsmc-1_169.jpeg)
Setelah sempat jadi primadona pada awal pandemi, bisnis chip semikonduktor kini melempem dan para perusahaan terkaitnya ketar-ketir.
Penurunan di industri chip ini diawali beberapa bulan lalu, saat nilai tukar aset kripto merosot dan para penambang kripto mulai menjual kartu grafis yang jadi andalannya untuk menambang kripto.
Hanya dalam semalam, permintaan akan kartu grafis yang tadinya tinggi menjadi anjlok, yang menyebabkan harga kartu grafis turun hampir setengahnya. Hal tersebut kemudian dikonfirmasi oleh CEO Nvidia Jensen Huang, yang mengakui kalau pihaknya terlalu banyak memproduksi kartu grafis.
Alhasil Nvidia kemudian harus menjualnya dengan harga lebih murah. Namun bukan cuma Nvidia yang mengalami keapesan ini, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (10/9/2022).
Jika melihat lagi pada 2021 lalu, masalah yang dialami pabrikan pembuat chip bukanlah mencari pembeli untuk chip buatannya. Melainkan bagaimana mereka bisa memenuhi pesanan yang ada. Bahkan banyak industri di bidang produk consumer electronic sampai pabrikan mobil sampai harus memotong jumlah produksinya karena tak mendapat pasokan chip yang memadai.
Namun kini, meski kelangkaan masih terjadi, para pabrikan chip mulai mengalami kekurangan pesanan. Sampai-sampai mereka harus mengurangi target penjualan. Misalnya Samsung, yang mengurangi target penjualannya sampai 32%, dan AMD yang memperingatkan para investornya kalau mereka tak bisa memenuhi target pemasukan sebesar USD 1 miliar.
Salah satu penyebabnya adalah penurunan penjualan PC, yang membuat permintaan akan prosesor dari AMD dan Intel tak setinggi saat awal pandemi, di mana banyak orang mendadak harus memiliki laptop atau PC baru, atau meng-upgrade perangkatnya yang lama.
Permintaan berbagai macam chip tampaknya mengalami titik tertinggi saat awal 2022, dan perusahaan produsen chip seperti Samsung mencatatkan rekor pemasukan tertingginya selama 2021, dengan peningkatan keuntungan sebesar 26% dibanding 2020, yang sebenarnya juga sudah tinggi.
Namun kini, Wall Street Journal melaporkan kalau harga chip DRAM dan chip NAND flash masing-masing merosot sebesar 15% dan 28%. TrendForce memprediksi kalau penurunan ini masih akan terjadi sampai akhir 2023.