Bill Gates Kecil Berbeda dari Bocah Lainnya, Ini Pengakuannya
Bill Gates mengatakan dia yakin dia akan didiagnosis dengan suatu bentuk autisme jika dia tumbuh di era ini. Salah satu pendiri Microsoft, yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia, mengakuinya dalam memoarnya: Source Code: My Beginnings, yang segera terbit.
Dalam kutipan yang dibagikan oleh The Wall Street Journal, miliarder berusia 69 tahun itu menuliskan kenangan masa kecilnya."Jika saya tumbuh dewasa hari ini, saya mungkin akan didiagnosis dengan spektrum autisme," tulisnya.
"Orang tua saya tak punya petunjuk atau buku teks untuk membantu mereka memahami mengapa putra mereka menjadi begitu terobsesi dengan proyek-proyek tertentu, melewatkan isyarat sosial, dan bisa bersikap kasar atau tidak pantas tanpa menyadari pengaruhnya terhadap orang lain," tambahnya.
Menurutnya, fakta otak beberapa orang memproses informasi secara berbeda dari yang lain tak dipahami luas di masa kecilnya. Istilah neurodivergent baru dipopulerkan tahun 1990-an, merujuk kelompok minoritas yang secara neurologis menyimpang dari yang dianggap normal. Itu terkait sejumlah kondisi termasuk gangguan spektrum autisme (ASD), gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD) dan disleksia.
Lebih lanjut, Bill Gates mengatakan sisi sosialnya dan kesadaran akan dampak yang dapat diberikan ke orang lain berkembang lambat, tapi muncul seiring bertambahnya usia, dengan pengalaman, dengan adanya anak-anak, dan lainnya.
Bill Gates tahu dari dulu bahwa ia berbeda, begitu pula orang tuanya dan guru-gurunya. "Keterampilan sosial saya sangat lambat berkembang. Jadi, kecuali beberapa anak laki-laki yang mirip dengan saya, saya tidak punya banyak teman," cetusnya yang dikutip detikINET dari CBS.
Orang tuanya membawanya ke terapi, menyekolahkannya di sekolah swasta, dan mencoba melepaskannya dari buku-bukunya dengan mengajaknya olahraga seperti ski dan sepak bola. "Saya terpaksa melakukannya," kata Gates.
Gates menulis bahwa takkan menukar otaknya dengan apapun walau ada beberapa tantangan yang ditimbulkan oleh cara berpikirnya di masa mudanya. "Jika mereka menemukan pil yang dapat mengatakan, Oke, keterampilan sosial Anda akan normal tapi kemampuan Anda untuk konsentrasi juga akan normal, saya takkan minum pil itu," ujarnya.
"Mungkin saya lupa betapa menyakitkannya itu tetapi saya membutuhkan neurodiversitas saya untuk menulis software," tambahnya. Menurutnya, cara otaknya bekerjalah yang membantunya menulis kode pertamanya saat masih remaja, kode yang kemudian ia gunakan untuk Microsoft.
Video: Hartanya Menurun, Bill Gates Tak Lagi Jadi 10 Orang Terkaya Dunia
Video: Hartanya Menurun, Bill Gates Tak Lagi Jadi 10 Orang Terkaya Dunia
(fyk/fyk)