Beda Gaya Mark Zuckerberg dan Elon Musk Saat Umumkan PHK

Dalam sebulan ini dua raksasa media sosial, Meta dan Twitter, sama-sama melakukan PHK yang berdampak pada ribuan karyawan. Tapi gaya pemimpin kedua perusahaan (CEO Meta Mark Zuckerberg dan pemilik Twitter Elon Musk) saat mengumumkan PHK jauh berbeda.
Pada awal bulan ini, Musk merumahkan setengah karyawan Twitter atau sekitar 3.700 orang setelah membeli perusahaan media sosial itu senilai USD 44 miliar.
Karyawan Twitter mengetahui mereka telah dipecat lewat email, dan beberapa juga mengetahuinya setelah tidak bisa mengakses email perusahaan atau perangkat kantor. Email PHK yang diterima juga tidak memiliki tanda tangan, hanya ada tulisan 'Twitter' di bawah.
PHK ini terjadi secara global, mulai dari markas Twitter di Amerika Serikat, hingga kantor perwakilannya di India, Ghana, dan Indonesia. Lewat cuitannya di Twitter, Musk mengatakan Twitter tidak punya pilihan selain melakukan PHK dan karyawan yang terdampak akan mendapatkan pesangon untuk tiga bulan.
Seminggu kemudian, giliran Zuckerberg yang mengumumkan PHK di Meta. Perusahaan induk Facebook, WhatsApp dan Instagram itu memberhentikan 11.000 karyawan atau sekitar 13% dari total staf.
Zuckerberg mengambil pendekatan yang lebih personal ketimbang Musk. Ia menuliskan surat yang ditanda tangani dan dibagikan secara publik di situs Meta.
Dalam suratnya, Zuckerberg meminta maaf atas keputusan tersebut. Ia mengaku keliru saat memprediksi lonjakan bisnis e-commerce yang dimulai di awal pandemi COVID-19 akan berlanjut.
Surat itu juga menjelaskan kompensasi apa saja yang akan diterima karyawan yang dipecat seperti pesangon 16 minggu, pembayaran uang cuti, asuransi kesehatan selama enam bulan, dan dukungan khusus untuk karyawan imigran.
Tapi Zuckerberg tentu bukan bos yang sempurna. Jurnalis Washington Post Will Oremus mengungkap bahwa Zuckerberg tidak menerima pertanyaan dalam video call Zoom dengan karyawan yang dipecat, seperti dikutip dari Fortune, Jumat (11/11/2022).
Setelah melihat PHK yang terjadi di Meta dan Twitter, beberapa netizen di Twitter mengakui cara Zuckerberg yang lebih simpatik sambil mengkritik Musk.
"Saya tahu membenci Meta pada setiap kesempatan itu modis, tapi rasa hormat untuk cara mereka menangani PHK," kata fotografer Daniel Cuthbert dalam cuitannya.
"Butuh Elon Musk untuk menjadikan Mark Zuckerberg seorang pahlawan," kata professor dan UCLA Sarah T. Roberts dalam cuitannya.