Banyak Petingginya Cabut, Kondisi Twitter Makin Nggak Jelas

Setelah Parag Agrawal dan beberapa petinggi lain dipecat oleh Elon Musk, makin banyak petinggi Twitter lain yang meninggalkan perusahaan tersebut. Salah satunya menyebut kondisi Twitter jadi tidak jelas.
Tak lama setelah Musk menyelesaikan akuisisi Twitter senilai USD 44 miliar, ia langsung memecat CEO Parag Agrawal, CFO Ned Segal, legal affairs and policy chief Vijaya Gadde. Kemudian, pada Selasa (1/11/2022), Sarah Personette yang sebleumnya chief costumer officer juga mengumumkan ia sudah mengundurkan diri sejak seminggu sebelumnya.
Dalam sebuah thread di akun Twitter pribadinya, Personette menyebut kondisi di perusahaan media sosial itu tak jelas karena belum tahu bagaimana Twitter akan berubah di bawah kepemimpinan Musk, demikian dikutip detikINET dari Reuters.
Ada juga Dalana Brand, chief people and diversity yang mengumumkan pengunduran dirinya dari Twitter lewat postingan LinkedIn. Sementara Nick Caldwell, general manager for core technologies, mengubah profil Twitternya menjadi "former Twitter exec" pada Senin malam.
Masih ada lagi, chief marketing officer Leslie Berland, head of product Jay Sullivan, dan vp global sales Jean-Philippe Maheu, menurut Reuters, juga sudah mengundurkan diri dari Twitter. Tak diketahui apakah mereka benar mengundurkan diri atau dipecat.
Di sisi lain, tim yang diboyong Musk ke Twitter saat ini juga sibuk menghubungi para pengiklan, karena banyak pengiklan yang mengkhawatirkan kemunculan konten-konten berbahaya di Twitter bersebelahan dengan konten iklannya.
Sejak dipimpin Musk, konten berisi ujaran kebencian memang langsung meroket di Twitter. Network Contagion Research Institute menyebut kejadian ini sebagai ancaman sosial siber.
Lalu ada koalisi berisi lebih dari 40 organisasi advokasi yang mengirimkan surat terbuka ke 20 pengiklan utama di Twitter, yaitu berisi ajakan untuk menarik iklan dari Twitter jika Musk menghilangkan moderasi konten di Twitter.
Dampaknya pun sudah mulai terasa, unit bisnis IPG yang bernama Mediabrands misalnya, sudah menyarankan para kliennya untuk menyetop sementara iklannya di Twitter sampai minggu depan, sembari menunggu kejelasan dari Twitter. IPG adalah perusahaan yang bekerja dengan pengiklan utama seperti Coca-Cola.
Sementara itu Musk dalam kicauannya menyebut kalau komitmen mereka terhadap keamanan brand tidak berubah.