• Home
  • Berita
  • Bakti 'Pangkas' Internet Satelit Satria-1 Jadi 50 Ribu Titik, Kenapa?

Bakti 'Pangkas' Internet Satelit Satria-1 Jadi 50 Ribu Titik, Kenapa?

Redaksi
Jul 31, 2023
Bakti 'Pangkas' Internet Satelit Satria-1 Jadi 50 Ribu Titik, Kenapa?
Jakarta -

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) blak-blakan terkait merasionalkan jumlah titik layanan Satelit Republik Indonesia (Satria-1) dari 150 ribu titik menjadi 50 ribu titik.

Satelit Satria-1 itu akan dimanfaatkan Pemerintah Indonesia dalam menyediakan akses internet di sejumlah fasilitas layanan publik, seperti sekolah, puskesmas, kantor pemerintahan daerah, hingga keamanan yang dijaga oleh TNI dan Polri di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Kepala Divisi Infrastruktur Satelit Satria Bakti Kominfo, Sri Sanggrama Aradea, menuturkan layanan akses internet yang diusulkan itu total ada 163.356 lokasi.

"Itu kemudian tergerus 91 ribu yang belum ter-cover BTS (base transceiver station) 4G, karena sisanya sudah ter-cover dengan layanan 4G. Target kami 50 ribu dari 91 ribu tersebut," ujar Aradea di acara media update Satelit Satria-1, Jakarta, Senin (31/7/2023.

Dengan semakin meluasnya penetrasi operator, membuat daerah 3T yang sudah ada sinyal internet semakin berkurang jumlahnya. Hal itu yang menjadi salah satu landasan titik layanan satelit Satria-1 mengalami perubahan.

"Terkait dengan rasionalisasi target, memang terjadi pengurangan dari 150 ribu titik ke 50 ribu titik. Kenapa terjadi? karena memang penetrasi dari teman-teman operator sudah cukup masif," tuturnya.

Untuk sementara ini, setelah satelit Satria-1 sudah menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur pada akhir Desember 2023 maupun Januari 2024, pemerintah akan memanfaatkan 10 Gbps dari total kapasitas 150 Gbps.

Kapasitas yang dipakai itu untuk menghadirkan sinyal internet di 10 ribu titik dengan kecepatan internet bisa mencapai 4 Mbps. Adapun fasilitas layanan publik yang akan jadi prioritas satelit Satria-1, Aradea menyebutkan sekolah akan lebih diutamakan dari lainnya.

Satelit Satria-1 telah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 19 Juni 2023.

Proyek satelit multifungsi pemerintah tersebut dilakukan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan konsorsium PSN pemenangnya yang terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusatara Satelit Sejahtera sebagai pemenang tender pada April 2019, lalu membentuk

Konsorsium PSN kemudian membentuk PT Satelit Nusantara Tiga untuk mengerjakan proyek strategis nasional senilai USD 540 juta, yang semula USD 450 juta dikarenakan biaya pengembangan imbas perang Rusia dan Ukraina.



Simak Video "Fakta Satria-1: Satelit Internet Pertama RI dan Terbesar di Asia"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fyk)
back to top