Australia Kasih Ukraina Senjata Pembunuh Drone Rusia
Drone digunakan secara masif baik oleh Ukraina dan Rusia di medan perang. Wahana terbang tak berawak ini terbukti efektif menyerang sasaran, seperti tank atau artileri. Nah untuk membantu Ukraina menghadang drone Rusia, Australia memberikan bantuan senjata khusus.
Sistem senjata Slinger yang ringan dengan meriam 30mm itu dibuat oleh perusahaan asal Negeri Kanguru bernama Electro Optic Systems. Ia dapat menembak drone sampai jarak sejauh sekitar 800 meter.
Dikutip detikINET dari Insider, senjata ini bisa dipasang di truk dan dioperasikan melalui joystick serta layar. Sepuluh unit Slinger telah dimasukkan dalam paket bantuan militer Amerika Serikat dan seharusnya sudah berada di Ukraina akhir tahun ini.
"Senjata ini sangat cepat dan mudah untuk dipelajari. Anda tidak perlu tahu banyak mengenai teknologinya," klaim salah satu engineer EOS, Charlotte Capper.
Baik Ukraina dan Rusia banyak mengandalkan drone dalam pertempuran mereka. Rusia secara rutin membombardir sasaran sipil dan militer di Ukraina, misalnya dengan drone Shahed-136 buatan Iran.
Rusia juga disebut tengah memproduksi banyak drone saat ini. Ukraina sendiri sering menangkis drone Rusia dalam jumlah besar dengan bantuan sistem pertahanan udara barat, tapi ongkosnya mahal.
Butuh dana mahal untuk menembak setiap drone Rusia. Sbeut saja rudal NASAM bantuan Amerika, butuh sekitar USD 500 ribu untuk sekali tembakan. Padahal drone Rusia terhitung murah, sehingga serangan Ukraina dinilai tidak efisien.
Nah, senjata Slinger ini dapat memotong harga tersebut secara dramatis. Menurut ABC, biaya menembak jatuh drone dengan drone tersebut diperkirakan hanya antara USD 100 dan USD 1.000.
Simak Video "Momen Mencekam Serangan Drone Rusia Hujani Kota-kota di Ukraina"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)