Aneh, Catatumbo Venezuela Jadi Tempat Paling Sering Disambar Petir

Petir, kilat, atau halilintar adalah fenomena alam yang biasanya muncul di musim hujan dengan kemunculan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Tapi di Catatumbo, Venezuela, petir tidak berhenti terjadi. Kenapa ya?
Karena keanehannya ini, fenomena tersebut dikenal sebagai Catatumbo Lightning (Petir Catatumbo) dan Badai Abadi. Fenomena atmosfer yang kuat ini terjadi di Sungai Catatumbo. Petir tersebut berasal dari awan badai dengan ketinggian lebih dari 5 km.
Dikutip dari News.com, Selasa (18/7/2023) wilayah ini menarik 1,2 juta sambaran petir per tahun. Itu berarti, terjadi sekitar 28 sambaran petir setiap menit. Energi yang dihasilkan petir cukup untuk menyalakan 100 juta bola lampu. Titik listrik ini, tempat Sungai Catatumbo bermuara di Danau Maracaibo di ujung barat laut Venezuela, diyakini sebagai tempat yang paling banyak disambar petir di Bumi.
Penyebab petir sering terjadi
Ada berbagai spekulasi tentang bagaimana badai abadi itu terjadi. Beberapa dekade yang lalu, keberadaan deposit uranium di batuan dasar diyakini adalah biang keladi yang menarik petir. Belakangan, ilmuwan berpendapat bahwa udara di atas Danau Maracaibo memiliki tingkat konduktivitas tinggi karena metana dari ladang minyak di bawahnya, sehingga hal ini menyebabkan petir sering terjadi.
Tingkat kelembaban dianggap berperan dalam hal ini, karena jeda aktivitas petir terlama yang tercatat, pada tahun 2010, bertepatan dengan kekeringan parah di Venezuela yang disebabkan oleh peristiwa cuaca El Nino. Pendapat lain mengatakan, jeda disebabkan oleh deforestasi di wilayah sekitarnya.
Ada juga ilmuwan yang mengatakan topografi dan pola angin yang unik di kawasan itu berkontribusi pada fenomena unik tersebut. Cekungan Danau Maracaibo dikelilingi oleh pegunungan yang memerangkap angin hangat yang datang dari Laut Karibia. Ketika angin ini bertabrakan dengan udara sejuk yang turun dari pegunungan Andes, mereka dipaksa naik hingga mengembun menjadi awan petir.
"Banyak hot spot (petir) terkait dengan fitur di medan tersebut, termasuk lereng pegunungan, garis pantai melengkung dan berbagai kombinasinya," kata Dr Daniel Cecil dari Global Hydrology and Climate Centre dikutip dari BBC.
"Memiliki ketidakteraturan seperti itu di sebuah medan, dapat membantu menghasilkan pola angin dan pola pemanasan atau pendinginan yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya badai petir," sambungnya.
Wilayah ini juga dianggap sebagai penghasil ozon terbesar di dunia, menjadikannya pemain penting dalam regenerasi lapisan ozon. Ilmuwan menyebutnya generator tunggal ozon troposfer terbesar di Bumi.
Badai paling spektakuler terjadi pada puncak musim hujan sekitar bulan Oktober, dan mereda pada bulan-bulan yang lebih kering di bulan Januari dan Februari. Saat petir paling intens terjadi, kilatan cahayanya dapat dilihat dari jarak sekitar 600 km. Itu sebabnya pula, secara historis Petir Catatumbo telah digunakan sebagai alat bantu navigasi yang berguna bagi para pelaut.
Simak Video "5 Fenomena Langit yang Akan Terjadi di Maret 2023 "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)